Selasa, 29 November 2016

Prejudice part 2 (Prasangka bagian 2)

ANTAGONISME KELOMPOK ( Sikap kelompok yang bertentangan dengan norma sosial )
STEREOTIP :
·         Suatu anggapan yang menggenalisir (berangkat dari kognitif) kalau prasangka dari afektif.
·         Yaitu keyakinan tentang sifat – sifat pribadi yang dimiliki individu dalam kelompok kategori sosial.
·         Terbentuk dari aspek kognitif
·         Callhoun & Accocella (1990) : Setereotip melebih – lebihkan perbedaan antar kelompok. Stereotip seringkali mengandung anggapan yang tidak terbukti bahwa perilaku kelompok ditentukan oleh bentuk fisik.
·         Locke & Johnston (2001) : Dalam Stereotip individu membentuk kesan tanpa disertai proses mental, sehingga keakuratan stereotip tergantung perceivers.
PRASANGKA :
·         Merupakan komponen afektif atau komponen evaluatif dari organisme kelompok.
·         Prasangka memiliki kualitas tambahan berupa penilaian pendahuluan.
DISKRIMINASI :
·         Merupakan komponen perilaku dari antagonisme kelompok
·         Perilaku menerima – menolak seseorang berdasarkan keanggotaan kelompok
·         Memperlakukan sekumpulan masyarakat sebagai warga negara kelas kedua karena status kesukuannya.
PENDEKATAN TEORETIK :
A.      Group Conflict Theories
·         Konflik antar kelompok ditentukan oleh kegunaan nilai dan penggunan simbol yang berbeda antar kelompok.
·         Talcot Parsons : Dalam memandang masyarakat luas harus integratif, dan perilaku sosial kelompok dipengaruhi oleh nilai dan kebudayaannya.
·         Nilai kebudayaan dapat menjiwai kepribadian, sehingga mempengaruhi struktur kepribadian dalam menerapkan peranan sosialnya.
B.      Social Learning Theories
·         Memandang prasangka sebagai sesuatu yang dipelajari sebagaimana mempelajari nilai – nilai sosial yang lain.
C.      Cognitive Theories
·         Sears dkk (1988) : Proses kognitif seperti kategorisasi, penonjolan, dan skema berperan dalam pembentukan prasangka. (bermula dari diri sendiri, sesuai kehendak kognitifnya).
D.      Psychodinamic Theories
·         Prasangka sebagai agresi yang dialihkan. Pengalihan terjadi bila sumber frustasi tidak dapat diserang karena ada rasa takut atau sumber tidak ada.
Faktor – Faktor Prasangka :
·         Pendidikan anak oleh orangtua, peran orangtua memiliki nilai – nilai tradisional (family ideologi) yang menentukan konsep prasangka. Penelitian membuktikan bahwa nilai – nilai dan norma – norma yang diajarkan orangtua memiliki korelasi tinggi dengan norma – norma dan nilai – nilai yang dijabarkan oleh anaknya.
·         Kepribadian, pada kepribadian otoriter terlihat bahwa pembentukan konsep prasangka berkorelasi tinggi dengan pengambilan keputusan, terutama prasangka secara ekstrim.
·         Pendidikan dan Status, semakin tinggi pendidikan dan status akan mereduksi prasangka, Misal : Semakin tinggi status sosial, perasaan superioritas akan semakin rendah prasangka.
·         Peran kelompok, Kelompok yang memiliki norma dan nilai tersendiri rentan terjadi prasangka.
·         Peran Politik dan Ekonomi, Politik dan ekonomi sangat mendominasi pembentukan prasangka.
·         Peran Komunikasi, Komponen kognitif dan afektif banyak dipengaruhi media, dan komunikasi yang bersifat face to face akan mengurangi prasangka.

·         Peran Hubungan (Kontak langsung), Beberapa penelitian menunjukan bahwa kontak langsung dapat mengurangi prasangka dan stereotip.

Selasa, 22 November 2016

Tahukah kamu tentang apa itu "Atribusi"

ATRIBUSI

Pernahkah kalian mendengar kata atribusi? Sudahkah kalian mengetahui tentang atribusi itu sendiri? Berikut kami akan ulas tentang atribusi dalam perspektif Psikologi Sosial.
Atribusi memiliki pengertian : Menmperkirakan apa yang menyebabkan orang lain berperilaku tertentu. Atribusi sendiri terbagi menjadi dua, eksternal dan internal. Atribusi eksternal yaitu membebankan kepada hal di luar diri. Sedangkan atribusi internal adalah membebankan kepada diri sendiri.
Teori Atribusi : Teori menjelaskan sebab – sebab terjadinya suatu perilaku, yaitu bagaimana seseorang emnggambarkan perilaku itu disebabkan oleh faktor – faktor internal atau eksternal. Teori (Atribusi) ini pertama kali dibuat oleh Frist Heider.
Ada 3 Teori utama Atribusi :
1.       Theory Naive Psychology, Heider (1958)
Disebut naive atau intuitive karena menurut Fritz Heider manusia sebenarnya punya potensi dasar dalam memahami sebab – sebab perilaku. Heider membagi dua jenis atribusi :
A.      Internal (dispositional) attribution. Yaitu suatu perilaku itu disebabkan oleh faktor – faktor disposisional seperti karakter, watak, sikap yang dimiliki individu itu sendiri.
B.      Eksternal (Situational) attribution. Yaitu suatu perilaku itu disebabkan oleh faktor – faktor situasional seperti karena situasi tertentumotif politis, sosial, ekonomi, dsb.
Erick Fromm : Kepribadian terdiri atas dua bagian :
1)      Berasal dari hereditas / keturunan : Tempramen, Kecerdasan, Bakat.
2)      Berasal dari pengalaman / lingkungan : Karakter, Pengetahuan, Skills.

2.       Theory of Correspondent Inference, Jones & Davis’s (1965)
Teori Correspondent Inference menjelaskan bagaimana individu menyimpulkan perilaku seseorang itu berkaitan dengan hal – hal yang mendasarinya atau sifat – sifat kepribadiannya.
Untuk memperoleh kesimpulan yang cocok ( yaitu perilaku yang mencerminkan sifat – sifat dasar seseorang ), kita perlu memusatkan perhatian pada :
1)      Perilaku yang dipilih sendiri oleh individu yang bersangkutan
2)      Perilaku yang menimbulkan keunikan atau non-common effect
3)      Perilaku yang memiliki social desireability rendah, yaitu perilaku yang tidak diinginkan oleh orang secara umum.

3.       Theory Covariation Model, Kelley’s (1967)
Teori ini merupakan teori atribusi yang paling dikenal. Teori ini desbut juga “Causal Attribution Theory”. Yaitu orang menandai sebab suatu perilaku dengan cara mengidentifikasikan faktor – faktor yang dekat dengan perilaku itu.

Menurut Kelley, perilaku disebabkan oleh tiga faktor : Internal, Eksternal, dan Internal – Eksternal. Untuk mengetahui penyebab perilaku tersebut, kelley menggunakan 3 determinasi, yaitu : Consensus,Consistency,Distinctiveness.

1)      Consensus (Kelaziman), yaitu bagaimana seseorang bereaksi bila dibandingkan dengan orang lain terhadap stimulus tertentu. Contohnya, ketika dimarahi ayahnya setiap anak akan diam dan menunduk, tetapi si A justru kembali marah dan membelalakan mata nya. Atau guru SL susah dipahami oleh rekan – rekannya, karena perilaku nya selalu berbeda dengan guru – guru lainnya. Consensus (kelaziman) tidak selamanya negative, ada juga yang positive.
2)      Consistency, yaitu bagaimana seseorang bereaksi (berperilaku) terhadap stimulus yang sama dalam situasi berbeda. Bila seseorang bereaksi dengan cara yang sama terhadap stimulus yang sama pada situasi berbeda maka orang tersebut memiliki konsistensi tinggi.
3)      Distinctiveness (Kekhususan/daya beda), yaitu bagaimana seseorang bereaksi terhadap stmulus atau situasi yang berbeda – beda dengan car yang berbeda – beda. Bila seseorang bereaksi terhadap stimulus yang berbeda – beda dengan cara yang sama, maka ia memiliki distinctiveness yang rendah (daya beda rendah). Misalnya : Berbicara dengan teman dan guru nya dengan cara yang sama (sama-sama kasar).

Menurut Kelley, atribusi internal, eksternal, internal – eksternal, memiliki corak determinasi yang berbeda.


Atribusi Internal
Atribusi Eksternal
Atribusi Int - Eks
Konsensus
Rendah
Tinggi
Rendah
Konsistensi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Distinctiveness
Rendah
Tinggi
Tinggi

Faktor Kesalahan Atribusi
Terdapat tiga faktor kesalahan, yaitu :
1.       Fundamental Attribution Error, yaitu sumber kesalahan karena individu hanya fokus pada faktor internal orang itu. Misalnya : Secara kebetulan seorang wanita berhubungan beberapa kali dengan laki – laki brengsek, lalu perempuan tersebut mengatakan bahwa semua laki – laki itu brengsek.
2.       Actor Observer Effect, yaitu orang memandang perilaku orang lain disebaban karena faktor internal observer saja, dia tidak mencoba mengolaborasi faktor – faktor eksternal yang mungkin menjadi penyebab terjadinya perilaku itu. Misalnya : ketika terjadi kecelakaan anda mengatakan bahwa korban tidak hati – hati dalam berkendara.

3.       Self Serving Bias, yaitu orang memandang bahwa dirinya tidak dapat berbuat salah. Ketika individu sukses ia mengatakan itu karena kehebatan dirinya, ketika mengalami kegagalan  ia mengatakan itu karena perbuatan orang lain yang tidak suka kepadanya. Orang berbuat seperti itu karena ingin mempertahankan dirinya.
APA ITU PERSEPSI ?





Kita sering mendengar tentang persepsi, namun sudahkah kita mengetahui apa itu sebenarnya persepsi? Berikut akan kami ulas tentang persepsi melalui sudut pandang ilmu psikologi sosial.
Persepsi adalah proses mengatur (mengolah) dan menginterpretasikan (menilai) terhadap stimulus yang diterima individu sehingga menimbulkan makna.

Proses dari terjadi nya persepsi adalah sebagai berikut : Stimulus – Reseptor – Otak – Makna


Faktor terjadinya persepsi adalah :
1.       Keadaan stimulus : Apa atau siapa yang mempersepsi? ; Bagaimana kondisi objek (manusia), memprihatinkan, normal, bahagia ? ; Bagaimana kondisi objek, jelas atau tidak?.
2.       Perceiver ( orang yang mempersepsi ) : Kondisi reseptor ; Tingkat pendidikan ; Kecerdasan.
3.       Kondisi Sosial : Kondisi lingkungan sosial ; kondisi lingkungan fisik ; kondisi politik & ekonomi.

Hal – hal yang berkaitan dengan persepsi, sebagai berikut :
·         First Impressions (Kesan Pertama)
Suatu keadaan dimana pertama kali bertemu dengan seseorang dan dia memberi mental pada orang tersebut. Ketepatan kesan bervariasi, bergantung pada pengamat (observer) dan target yang diamati. Kesan pertama berdasarkan pada : Usia, Budaya, Bahasa, Gender, Penampilan, Cara bicara, Gestur tubuh, Suara, Jumlah kehadiran orang, Waktu.

·         Consistency (Konsistensi)
Orang cenderung membuat karakteristik konsisten pada orang lain, meski memiliki sedikit informasi. Orang cenderung membuat kategorisasi baik atau buruknya saja terhadap orang lain, bukan keduanya (baik dan buruknya).

·         The Hallo Effect
Hallo Effect dapat didefinisikan sebgai kecenderungan untuk digunakan evaluasi global untuk membuat penilaian tentang sifat – sifat / ciri – ciri khusus (spesifik).
Contoh : Sarjana akan dianggap baik, pintar, dll.
Rumusan : semakin tinggi / baik derajat seseorang, makin tinggi pula kesannya.

Eksperimen Harrold Kelley (1950) :
                Kelley menulis dua daftar kata sifat dari dosen tamu, sebagai berikut:
A.      Sinis, rajin, kritis, praktis, teguh pendirian
B.      Ramah, rajin, kritis, praktis, teguh pendirian
Para mahasiswa membaca daftar A memiliki kesan sangat buruk, begitu membaca kata pertama, semua kata lainnya mengikuti kata awal yaitu sinis/ramah.
Landy & Sigall : Tulisan yang dibuat wanita yang lebih menarik, mendapat perhatian lebih baik daripada tulisan yang dibuat oleh wanita yang kurang menarik.

                Orang yang menarik akan diperlakukan lebih lembut ketika berbuat salah. Karena , orang yang menarik barangkali mengembangkan kepribadian lebih menyenangkan, karena harga diri dan kepercayaan diri mereka selalu terbangun.

Sabtu, 19 November 2016

PREJUDICE ( PRASANGKA ) 


Arti Prasangka :
   Sebuah asumsi yang dibuat tentang sesuatu sebelum memiliki pengetahuan yang jelas, dan tidak memiliki keakuratan data atau biasa dikenal menilai sesuatu dari covernya saja " Judging the book by its cover ".

    Istilah prasangka biasa digunakan untuk anggapan pendahuluan terhadap masyarakat karena ras nya, kelas sosial nya, etnis, usia, ketidak mampuan, kegemukan, agama, orientasi seksual, dan karakter personal lainnya. Berarti juga percaya tanpa adanya fakta termasuk juga di dalamnya sikap - sikap yang irasional.


Batasan Prasangka :
  1. Myers (1994) : Prasangka merupakan sikap negatif yang berupa apriori (beranggapan sebelum mengetahui keadaan yang sebenarnya)  terhadap suatu kelompok tertentu dan juga anggota kelompoknya.
  2. Brown (1995) : Antipati yang disebabkan oleh kesalahan dan kelakuan dalam generalisasi.
    Seseorang berprasangka terhadap kelompok sosial dan cenderung untuk mengevaluasi anggota - anggota kelompok dalam kebiasaan tertentu (yang biasanya negatif) hanya karena mereka termasuk dalam kelompok itu.


Konsep Prasangka :
  1. Stephan & Finlay (1999) : Prasangka merupakan kekerasan yang dialihkan
  2. Augoustinous & Reynolds (2001) : Individu yang berprasangka terhadap suatu kelompok cenderung untuk memproses informasi tentang kelompoknya berbeda, dibandingkan dengan ketika mereka memproses informasi kelompok lain.

Prasangka dikatakan :
  1. Grand Theory ; Allport (1954) : Bersifat " Thinking ill of the others" dan pembenaran tanpa cukup bukti.
  2. Harding : Pengabaian rasionaliitas.
  3. Milner (1996) : Tidak mendukung , tidak rasional, dan tidak toleran.
  4. Augostinous & Reynolds (2001) : A) Orientasi negatif terhadap anggota kelompok, B) Buruk dan tidak membenarkan, C) Tidak masuk akal dan keliru, D) Kaku.

Dimensi Prasangka :
  1. Milner : Hal yang dapat dievaluasi dari dimensi - dimensi prasangka : intellectua inferiority, culutral attributes, dan moralitas. 
"Semakin bodoh seseorang semakin gampang dia berprasangka, semakin pintar seseorang semakin dia tidak gampang berprasangka, tetapi orang bodoh lebih taat daripada orang pintar. "

       Individu yang berprasangka akan memandang rendah terhadap kelompok yang menjadi objek prasangka dan sebaliknya. (Milner).



Rabu, 09 November 2016

*Apresiasi kepada Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo (GN).*




Beliau mampu berbicara dengan hati nurani para Pecinta Keadilan.
Beberapa kalimat yang menunjukkan kapasitas beliau sebagai seorang Panglima TNI tidak saja terlihat dari presentasi beliau yang bersifat makro dan cara berpikir beliau yang melihat dunia secara utuh (helicopter view), namun secara runut hal yang dapat saya catat:
1. Pertama, ketika Karni Ilyas mengucapkan "Selamat Malam!", dengan tegas GN menjawab "Assalamu 'alaikum warahmatullah."
2. Kedua, GN menegaskan "Saya bangga sebagai seorang Muslim."
3. Ketiga, GN menegaskan "Saya bangga kepada para pendemo yang seluruhnya patuh kepada ulamanya, habaibnya."
4. Keempat, GN menegaskan dan memastikan bahwa provokator bukan dari kalangan pendemo, bahkan provokator berhasil dipisahkan oleh para ulama.
5. Umat Muslim di Indonesia adalah benteng terakhir demokrasi di Indonesia
6. Kelima, GN menegaskan provokator adalah para anak muda yang sebagiannya (17 orang) telah ditangkap Kapolri. Aksi Provokasi yang dilakukan oleh para Provokator kemudian perlu diwaspadai bersama. Hal ini karena faktor kekayaan Indonesia menjadi hal yang seksi di mata dunia (Amerika, China) dan khususnya 5 (lima) negara (Five Power Defence Arrangement (Selandia Baru, Australi, Singapura, dandua negara lagi) di sekitar Indonesia yang juga pernah bermasalah dengan Indonesia.
Dalam paparannya yang sangat sistematis dan bersifat global, di antara contoh yang beliau khawatirkan:
a. Wilayah Laut Cina Selatan: kapal-kapal yang ditangkap TNI-AL semua dikawal oleh 'Kostrad' Tiongkok.
b. Dalam kasus Filipina: Klaim 12 Juli 2016. Tiongkok memberikan potensi konflik dengan ketidakmauannya diatur dalam Zona Lautan.
c. Lima Negara dimaksud telah melakukan latihan militer bersama tanpa mengundang Indonesia, apa maksudnya?
d. Cara Tiongkok memisahkan Hongkong dan Taiwan dalam sejarah adalah dengan menggunakan perang candu.
Hari ini, 2 juta atau 5% penduduk Indonesia telah positif terkena Narkoba, dan BNN hingga hari ini belum berhasil menembus Malaysia sebagai lokasi transit Narkoba yang dijaga militer.
Ketika di sesi terakhir ditanya tentang dukungan untuk menjadi Presiden kelak, beliau juga menjawab dengan tegas, bahwa ia akan taat kepada Sumpah Jabatan saat pertama kali dilantik menjadi prajurit, dengan cara Islam, disumpah dengan AL-QUR'AN.
Beliau tidak akan melanggar sumpah agung itu, lebih baik dan siap menjadi tumbal bagi Kejayaan Indonesia daripad harus mencederai Ke bhinekaan Indonesia
Masya Allah LUARBIASA

Senin, 07 November 2016

5 ALASAN KENAPA KAMU HARUS MENIKAH MUDA, YANG RAGU WAJIB BACA

  Perlu kita ketahui seiring berkembang nya zaman dan tekonologi, usia pubertas saat ini semakin cepat (maju) namun rata - rata umur menikah semakin melambat (menua/menunda), menurut kami hal ini memiliki hubungan terhadap pelbagai permasalahan yang ada pada kawula muda saat ini, seperti Seks bebas, hamil di luar nikah (sehingga banyak bayi bayi tak berdosa yang ditelantarkan).

  Menurut kami untuk menyesuaikan perkembangan zama sekarang ini yang mana usia pubertas semakin cepat, maka seharusnya usia pernikahan juga seharusnya semakin cepat (muda), untuk mengatasi pelbagai permasalahan tersebut.

  Pada kesempatan kali ini, kami ingin membagikan sebuah kisah dari saudara kami yang menikah di usia muda, mungkin kisah ini bisa memberi manfaat bagi para pembaca sekalian yang berumur terbilang muda namun sudah mempunyai keinginan untuk segera menikah, dan juga bagi para pemuda yang masih ragu - ragu untuk nikah muda.

  Alhamdulillah Allah memberikan kami kesempatan untuk bisa menikah di usia yang relatif muda, saya di usia 22 tahun dan istri saya berusia 19 tahun. Pada tulisan kali ini saya ingin berbagi kepada sahabat semua tentang alasan kenapa harus menikah di usia muda. Dan harapannya setelah membaca tulisan ini bisa menjadi semangat baru bagi sahabat semua untuk menyegerakan menikah.

“Wahai pemuda, barangsiapa di antara kalian telah mampu maka hendaknya menikah, karena ia lebih menundukkan pandangan dan lebih memelihara kemaluan. Dan barangsiapa yang belum mampu, maka hendaknya ia berpuasa, sebab ia dapat mengekangnya.” (HR. Bukhari)

  Itulah wasiat Rasulullah kepada kita semua agar menikah ketika sudah muda, kapan itu usia muda? usia muda adalah usia dimana kita sudah aqil-balig (bagi laki-laki) dan menstruasi pertama bagi (wanita), ini adalah masa-masa muda, yang setiap kita jika sudah mencapai usia tersebut sudah diperbolehkan menikah tentu dengan syarat sudah mampu. Mampu yang dimaksud disini tentu mampu secara fisik, mampu secara mental dan mampu juga secara finansial, dan biasanya ini di usia 17 tahun hingga 25 tahun.

  Menikah di usia muda seperti ini adalah hal biasa bagi sebagian orang namun juga hal tabu bagi yang lain, apalagi jika dalam keluarga tersebut ada sebuah kebiasaan menikah di usia lanjut 25 – 30 tahun bahkan lebih. Sehingga jika ada diantara keluarganya yang ingin menikah muda maka muncul banyak pertanyaan :
“Kenapa minta nikah muda?, jangan-jangan sudah….”
“Mau ngasih anak orang makan apa? masih kecil udah mau menikah…”?
“Belajar dulu, cari kerja dulu yang mapan baru menikah”
Mungkin itulah sekelumit alasan-alasan serta pertanyaan seputar nikah muda, sebelum sahabat semua memutuskan mau menikah di usia muda atau tidak ada baiknya simak dulu 5 Alasan kenapa kamu harus menikah muda berikut ;

1. Menjaga diri dan Menundukkan pandangan.

Ya, inilah alasan paling kuat untuk masa saat ini, terlebih dengan pergaulan yang semakin bebas, cara berpakaian para wanita yang tak lagi memandang norma bangsa dan agama. Sulit memang untuk menahan pandangan dimasa, ini tentu berbahaya bagi kaum bujang. Pacaran adalah solusi yang diambil untuk meredam syahwatnya, sehingga hubungan tanpa komitmen dan tanggung jawab ini menjadi life style bagi anak muda hari ini, bahkan tidak gaul jika tidak pacaran. Sementara aktivitas pacaran kita sudah sama-sama mengerti sangat banyak mudharatnya bahkan tak sedikit yang menyisakan penyesalan karena terjerumus kepada lembah perzinaan.
Bagi muslimah menikah muda adalah cara terbaik untuk melindungi dan menjaga diri dari berbagai godaan dan rayuan laki-laki. Dengan menikah muslimah menjadi lebih tenang karena tidak khawatir diganggu lagi.

2. Membantu percepatan kesuksesan di usia muda.

Salah seorang penulis Bang Shofwan al banna menyampaikan salah satu alasan beliau menikah diusia muda (di saat masih kuliah di universitas indonesia) adalah “karena saya memiliki kekurangan maka saya cari orang yang bisa melengkapi saya”. Dan salah satu alasan pribadi kenapa saya menikah di usia muda adalah karena berbagai hal yang saya lakukan semasa masih sendiri banyak gagalnya, gagal bangun bisnis, gagal membangun tim, jualan tidak laku, ide mentok dan lain-lain. Dengan menikah harapannya ada partner sejati yang mendukung dan mengingatkan kita. Alhamdulillah memang ternyata jauh lebih mudah dan indah setelah menikah dalam mencapai keinginan-keinginan.

“Dan, kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan, Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha mengetahui” (Q.S : An-nur : 23)

Menikah di usia muda, semangat muda yang masih membara tentu menjadi wasilah percepatan kesuksesan karena dengan menikah seseorang akan menjadi lebih tenang, emosi lebih stabil, jika gagal atau jatuh ada yang menjadi penyemangat dan energi untuk berusaha lebih lagi. Apalagi jika sudah Allah karuniakan anak, maka semangat untuk membahagiakan anak dan istri akan menjadi energi besar untuk bergerak.

3. Lebih menikmati “bercinta”.

Salah satu nikmat terbesar setelah menikah adalah “bercinta” yang semula ini Allah haramkan, namun setelah menikah ini dibolehkan bahkan menjadi ibadah yang berhadiah pahala bagi hamba-hambanya. Ma syaa Allah indah sekali nikmat Allah SWT.
Ketika menikah di usia muda tentu bisa lebih menikmati anugrah dari Allah ini dengan energi dan semangat muda, tentu akan jauh berbeda jika melakukannya diusia yang beranjak menua. Dan di usia muda, rahim wanita lebih kuat dan lebih subur, sehingga hal ini menjadi hal positive bagi dirinya saat mengandung dan melahirkan kelak.

4. Waktu dan energi yang berkualitas untuk anak-anak.

Salah satu tujuan menikah dalam islam, bahkan ini adalah sejatinya dari pernikahan adalah melahirkan generasi-generasi yang shaleh. Generasi yang shaleh dan shaleha tidak lahir dari sekolah-sekolah mahal berlabel international dengan harga selangit, akan tetapi generasi shaleha dilahirkan dari keluarga yang taat, keluarga yang meluangkan waktu dan energi untuk membimbing, memberikan teladan serta mendidik anak-anaknya.
Dengan menikah di usia muda anda bisa memberikan waktu terbaik anda bagi anak-anak yaitu di usia muda, ini tentu lebih berkualitas dibanding ketika anda mendidik anak di usia 30an tahun atau 40 tahunan, ditambah lagi di usia muda ini tentu masih ada semangat untuk bereksplorasi serta belajar terus-menerus tentang ilmu parenting dan mendidik anak.

5. Bisa menikmati masa tua dengan anak-anak yang sudah dewasa.

Nah, inilah alasan terakhirnya, salah satu kebaikan menikah di usia muda akan berdampak baik untuk masa depan kita di hari tua kelak. Coba kita hitung sederhana begini, jika anda menikah di usia 20 tahun dan melahirkan anak pertama di usia 22 tahun, maka di usia 40 tahun anak pertama anda sudah berusia 18 tahun. Jika anda memiliki program jarak antara anak pertama dan selanjutnya 2 tahun, maka sebutlah anak anda ada 5 orang, maka anak terakhir lahir disaat usia anda 30 tahun, maka disaat anda usia 40 tahun anak terakhir sudah berusia 10 tahun.
Kenapa patokannya adalah usia 40 tahun?, karena ternyata puncak dari energi manusia adalah di usia 40 tahun, artinya setelah usia 40 tahun tersebut energi anda akan mulai turun perlahan. Kabar baiknya adalah anda bisa memberikan energi terbaik kepada anak-anak anda untuk mendidiknya di usia dini pada saat usia dibawah 40 tahun. Tentu akan sedikit merepotkan jika anda berusia 40 tahun tapi masih harus melahirkan anak, mendidiknya dan lain-lain, hal ini tentu tidak semaksimal di usia muda
Ya, itulah sahabat semua, 5 alasan kenapa anda harus menikah di usia muda, namun  bukan berarti setelah membaca tulisan ini anda jadi lansung tancap gas dan menikah, tidak, bisa fatal akibatnya jika menikah di usia muda namun tidak diiringi dengan persiapan yang matang. Jika ingin menikah di usia muda maka siapkanlah sematang dan sebaik mungkin. Baik itu mental, ilmu, keluarga dan finansial.

Source: Elmina-id.com

Boleh Di SHARE

Kurang lebihnya mohon maaf, Semoga bermanfaat 😊.

Minggu, 06 November 2016

Teori Perkembangan Ekologi Bronfenbrenner

Pada kali ini kami ingin berbagi ilmu tentang "Teori  Ekologi Bronfenbrenner" berikut ulasannya :

Urie Bronfenbrenner dalam Teori Perkembangan Ekologinya mengidentifiasi lima sistem kontekstual yang saling berkaitan yaitu : Mikrosistem, Mesosistem, Eksosistem, Makrosistem, dan Kronosistem.

Mikrosistem
Mikrosistem melibatkan persekitaran terdekat dimana anak-ankan memiliki interaksi dengan persekitaran yang kecil tersebut. Contoh: interaksi dengan anggota keluarga seperti ayah, ibu, kakek, nenek dan kerabat. Di tahap ini anak-anak mulai mengembangkan kepercayaan yang tinggi terhadap sekitarnya.

Mesosistem
Mesosistem merupakan perhubungan antara satu mikrosistem dengan mikrosistem lainnya. Ketika ada masalah yang dihadapi dalam satu mikrosistem, maka efeknya dapat muncul di mikrosistem lainnya. Contoh: keadaan rumah tangga dapat mempengaruhi perilaku dan kepribadian anak di sekolah. Individu yang memiliki masalah di rumah akan membawa masalah tersebut ke sekolah dan hal ini dapat membuat emosi anak terganggu.

Ekosistem
Ekosistem adalah pengalaman dengan persekitaran yang tidak melibatkan si individu secara langsung namun keputusan yang diambil memberi kesan terhadap si individu. Contoh: anak yang berada di persekitaran pasar. Secara tidak langsung peraturan-peraturan yang ada di persekitaran pasar membentuk pribadi individu secara tidak langsung.

Makrosistem
Makrosistem melibatkan perkembangan individu yang dipengaruhi oleh norma dan nilai yang ada dalam masyarakat. Contoh: pada sebagian masyarakat, peran jenis kelamin membuat begitu banyak perbedaan sedangkan di bagian masyarakat lainnya tidak demikian.

Kronosistem
Konsep terakhir yang diperkenalkan Bronfenbrenner berkaitan dengan pembentukan individu yang terjadi dalam suatu tempo waktu atau masa. Keadaan ini berhubungan erat dengan perkembangan teknologi dalam suatu negara. Contoh: anak-anak dalam suatu negara tertentu lebih memilih bermain menggunakan media elektronik dibandingkan dengan permainan kovensional.

Semoga Bermanfaat 😊.

Fase - Fase Jatuh Cinta

Semua orang di dunia ini pasti pernah jatuh cinta, terutama kalian para muda-mudi yang sedang membara api asmara nya, berikut kami akan sedikit jelaskan tentang fase - fase jatuh cinta.

Ada 3 fase kalau kita lagi jatuh cinta:
1. Lust
2. Attraction
3. Attachment/infatuation.

Untuk yang pertama adalah Lust, sudah cukup jelas, ini karena testoteron dan estrogen, kita sexually attracted to other people (Tertarik secarak seksual terhadap orang lain).

Ini based on your couple physical appeal (berdasarkan pada tampilan fisik pasangan).
Seperti, kalau di wanita, cantik atau tidak, bentuk badannya, dst.
Purely physical attraction.

Nah yang kedua, Attraction, ini fase dimana kita merasa "jatuh cinta"

Adrenalin, dopamin dan serotonin berperan besar disini, perasaan kita memicu respon stress kita

Adrenalin dan kortisol didalam darah bertambah, kita jadi keringetan, jantung kita berdetak lebih kencang dan mulut kita jadi kering.

Proses ini menstimulasi efek "desire and reward" dengan cara memicu otak kita dengan rasa nyaman, mirip kalau kita mengkonsumsi kokain.

Terus serotonin, ini yang bikin kita selalu mikirin gebetan.

Tapi fase ini completely subjective, ini berubah sesuai dengan cara berpikir kita.

Lalu ketiga: Attachment (Kelekatan/Kenyamanan). Fase ini adalah fase final, ini yang bikin seorang pasangan bisa bertahan lama dalam hubungannya.
Ada dua hormon yang terlibat di fase ini:
Oksitosin dan Vasopressin.

Oksitosin itu hormon yang dikeluarkan oleh pria dan wanita ketika kita dekat dengan pasangan kita.

Ini memperdalam perasaan kita terhadap pasangan dan membuat kita merasa lebih nyaman dengan mereka. Teorinya adalah: Makin banyak kedekatan dilakukan, makin dalam juga hubungannya.

Hal yang sama terjadi pada ibu dan anaknya saat proses kelahiran.

Terus kalau vasopressin, ini hormon yang berfungsi untuk menahan perasaan "attachment" itu.

Yang membuat kita merasa attached adalah oksitosin, kalau vasopressin ini yang membuat kita terus-terusan bisa merasa attached dengan pasangan kita.

Kurang lebih nya mohon maaf, Semoga Bermanfaat 😊

Jika Digigit Ular, Lipan, Kalajengking atau Tertusuk Paku Berkarat, Segera Lakukanlah Hal ini..

Seringkali kali kita mendengar banyak orang yang meninggal karena di gigit oleh ular berbisa, lipan, di sengat kalajengking dan juga infeksi karena tertusuk paku berkarat. Namun kebanyakan dari kita tidak mengetahui cara penanganan atau pengobatan pertama terhadap korban. Karena ketidak-tahuan inilah yang telah banyak menyebabkan banyak korban tewas karena "bisa" atau racun tersebut telah menyebar dalam tubuh si korban.

PENTING, ANDA WAJIB TAU !!

Ingatlah, pertolongan pertama dapat menyelamatkan nyawa seseorang, oleh karena itu anda wajib mengetahui cara pengobatan atau pertolongan pertama yang musti dilakukan jika ada yang mengalami musibah tersebut.

inilah yang harus segera anda lakukan :

1. Sediakan minyak makan satu sendok makan

2. Sediakan kain perca atau robek kain/baju sudah tidak layak pakai yang bahannya dari benang (kapas) ukuran 10 x1 0 cm. Jangan memakai bahan nilon atau katun.

3. Sediakan satu buah geretan/korek api/mancis.
Gulung kain perca dengan telapak tangan, kemudian celupkan satu bagian (ujungnya) kedalam minyak makan! Selanjutnya bakar bagian yang basah oleh minyak makan tadi.

4. Biarkan beberapa detik sampai api menyala dan cambukan pelan-pelan kebagian yang digigit atau yang luka oleh besi paku! Banyak cambukan antara 8-10 kali, jangan lebih dari 10 kali! Karena akan menyebabkan luka bakar pada kulit yang dicambuk.

5. Apabila anak anda masih berumur 2-5 tahun, cukup 5 kali saja. Hilangkan rasa kasihan terhadap korban disaat anda mencambuk bagian yang luka, karena rasanya sangat sakit dan perih. Insya Allah racun/bisa yang menjalar dalam tubuh akan hilang.

Setelah pertolongan pertama sudah dilakukan, sebaiknya korban kemudian dibawa ke dokter atau rumah sakit terdekat untuk dilakukan pengecekan dan pengobatan lebih lanjut.

Ingatlah dan sebarkan cara pengobatan ini kepada semua orang, karena sewaktu-waktu ini akan sangat bermanfaat sekali dan dapat menyelamatkan banyak nyawa manusia.

Semoga Bermanfaat 😊