Selasa, 29 November 2016

Prejudice part 2 (Prasangka bagian 2)

ANTAGONISME KELOMPOK ( Sikap kelompok yang bertentangan dengan norma sosial )
STEREOTIP :
·         Suatu anggapan yang menggenalisir (berangkat dari kognitif) kalau prasangka dari afektif.
·         Yaitu keyakinan tentang sifat – sifat pribadi yang dimiliki individu dalam kelompok kategori sosial.
·         Terbentuk dari aspek kognitif
·         Callhoun & Accocella (1990) : Setereotip melebih – lebihkan perbedaan antar kelompok. Stereotip seringkali mengandung anggapan yang tidak terbukti bahwa perilaku kelompok ditentukan oleh bentuk fisik.
·         Locke & Johnston (2001) : Dalam Stereotip individu membentuk kesan tanpa disertai proses mental, sehingga keakuratan stereotip tergantung perceivers.
PRASANGKA :
·         Merupakan komponen afektif atau komponen evaluatif dari organisme kelompok.
·         Prasangka memiliki kualitas tambahan berupa penilaian pendahuluan.
DISKRIMINASI :
·         Merupakan komponen perilaku dari antagonisme kelompok
·         Perilaku menerima – menolak seseorang berdasarkan keanggotaan kelompok
·         Memperlakukan sekumpulan masyarakat sebagai warga negara kelas kedua karena status kesukuannya.
PENDEKATAN TEORETIK :
A.      Group Conflict Theories
·         Konflik antar kelompok ditentukan oleh kegunaan nilai dan penggunan simbol yang berbeda antar kelompok.
·         Talcot Parsons : Dalam memandang masyarakat luas harus integratif, dan perilaku sosial kelompok dipengaruhi oleh nilai dan kebudayaannya.
·         Nilai kebudayaan dapat menjiwai kepribadian, sehingga mempengaruhi struktur kepribadian dalam menerapkan peranan sosialnya.
B.      Social Learning Theories
·         Memandang prasangka sebagai sesuatu yang dipelajari sebagaimana mempelajari nilai – nilai sosial yang lain.
C.      Cognitive Theories
·         Sears dkk (1988) : Proses kognitif seperti kategorisasi, penonjolan, dan skema berperan dalam pembentukan prasangka. (bermula dari diri sendiri, sesuai kehendak kognitifnya).
D.      Psychodinamic Theories
·         Prasangka sebagai agresi yang dialihkan. Pengalihan terjadi bila sumber frustasi tidak dapat diserang karena ada rasa takut atau sumber tidak ada.
Faktor – Faktor Prasangka :
·         Pendidikan anak oleh orangtua, peran orangtua memiliki nilai – nilai tradisional (family ideologi) yang menentukan konsep prasangka. Penelitian membuktikan bahwa nilai – nilai dan norma – norma yang diajarkan orangtua memiliki korelasi tinggi dengan norma – norma dan nilai – nilai yang dijabarkan oleh anaknya.
·         Kepribadian, pada kepribadian otoriter terlihat bahwa pembentukan konsep prasangka berkorelasi tinggi dengan pengambilan keputusan, terutama prasangka secara ekstrim.
·         Pendidikan dan Status, semakin tinggi pendidikan dan status akan mereduksi prasangka, Misal : Semakin tinggi status sosial, perasaan superioritas akan semakin rendah prasangka.
·         Peran kelompok, Kelompok yang memiliki norma dan nilai tersendiri rentan terjadi prasangka.
·         Peran Politik dan Ekonomi, Politik dan ekonomi sangat mendominasi pembentukan prasangka.
·         Peran Komunikasi, Komponen kognitif dan afektif banyak dipengaruhi media, dan komunikasi yang bersifat face to face akan mengurangi prasangka.

·         Peran Hubungan (Kontak langsung), Beberapa penelitian menunjukan bahwa kontak langsung dapat mengurangi prasangka dan stereotip.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar