Minggu, 25 Desember 2016

Teori Asesmen : Asesmen Kepribadian

KEPRIBADIAN




Aspek Dasar Kepribadian
1.      Konsisten : Terdapat pola tindakan yang diulang – ulang
2.      Berbeda : Antara individu memiliki perilaku yang berbeda

Struktur Kepribadian (Sigmund Freud) :


1.      Id
Id adalah satu-satunya komponen kepribadian yang hadir sejak lahir. Aspek kepribadian sepenuhnya sadar dan termasuk dari perilaku naluriah dan primitif. Menurut Freud, id adalah sumber segala energi psikis, sehingga komponen utama kepribadian.
Id didorong oleh prinsip kesenangan, yang berusaha untuk kepuasan segera dari semua keinginan, keinginan, dan kebutuhan. Jika kebutuhan ini tidak puas langsung, hasilnya adalah kecemasan negara atau ketegangan.
Sebagai contoh, peningkatan rasa lapar atau haus harus menghasilkan upaya segera untuk makan atau minum. id ini sangat penting awal dalam hidup, karena itu memastikan bahwa kebutuhan bayi terpenuhi. Jika bayi lapar atau tidak nyaman, ia akan menangis sampai tuntutan id terpenuhi.

2.      Ego
Ego adalah komponen kepribadian yang bertanggung jawab untuk menangani dengan realitas. Menurut Freud, ego berkembang dari id dan memastikan bahwa dorongan dari id dapat dinyatakan dalam cara yang dapat diterima di dunia nyata. Fungsi ego baik di pikiran sadar, prasadar, dan tidak sadar.
Ego bekerja berdasarkan prinsip realitas, yang berusaha untuk memuaskan keinginan id dengan cara-cara yang realistis dan sosial yang sesuai. Prinsip realitas beratnya biaya dan manfaat dari suatu tindakan sebelum memutuskan untuk bertindak atas atau meninggalkan impuls. Dalam banyak kasus, impuls id itu dapat dipenuhi melalui proses menunda kepuasan – ego pada akhirnya akan memungkinkan perilaku, tetapi hanya dalam waktu yang tepat dan tempat.

3.      Superego

Komponen terakhir untuk mengembangkan kepribadian adalah superego. superego adalah aspek kepribadian yang menampung semua standar internalisasi moral dan cita-cita yang kita peroleh dari kedua orang tua dan masyarakat – kami rasa benar dan salah. Superego memberikan pedoman untuk membuat penilaian.

Menurut Freud, kunci kepribadian yang sehat adalah keseimbangan antara id, ego, dan superego.



Defense Mechanism
·         Membantu ego untuk mengurangi kecemasan yang muncul dari konflik yang disebabkan benturan id, ego, superego, dan kenyataan.
·         Muncul tanpa disadari
·         Mendistorsi kenyataan
·         Detail hirearki mekanisme secara adaptif dijabarkan secara lebih detail oleh pengikutnya yaitu G. Vaillant.
·         Psychotic, Delusional Projection, Denial, Distortion
·         Neurotic, Intellectualization, Repression, Displacement, Reaction – formation, Dissociation
·         Mature, Altruisme, Humor, Surpression, Anticipation, Sublimation
·         Immature, Projection, Schizoid Fantasy, Hyphochondriasis, Passive – Aggressive, Acting out.

Teori Tipe Kepribadian
·         Hippocrates (460 – 377 SM); Sanguin, Koleris, Melankolis, Phlegmatis. (Namun dijabarkan lebih lanjut oleh Eysenck (1985) dalam klasifikasi kepribadian.

·         Friedman and Roseman (1974); Tipe A dan Tipe B

Teori Fenomenologis Kepribadian
·         Carl Rogers (1902 – 1987)
Mempopulerkan Q – Technique (Stephenson)
Self – sort dan Ideal-sort

Teori Belajar Sosial
·         Rotter (1966), Internal – External Scale Locus of Control
·         Albert Bandura, Keyakinan diri
Asesmen Kepribadian
·         Bertujuan untuk mengungkap struktur dan pola kepribadian dari seseorang, yang meliputi karakteristik dalam bepikir, merasa dan berperilaku.
·         Dibagi dalam dua tipe : Objektif dan Projektif

Kategori Asesmen Kepribadian
·         Objektif; Terstandarisasi, jelas, memiliki item soal / pertanyaan yang spesifik dan memiliki pilihan respon yang terbatas.
·         Projektif; Memiliki stimulus yang netral dan terkadang ambigu, dengan kebebasan untuk memberikan respon secara terbuka.
Sejarah Awal
Perang Dunia 1
·         Kebutuhan untuk melakukan rekrutmen tentara secara cepat, memunculkan alat tes Army Alpha (Verbal) & Army Beta (Non verbal) dengan kecenderungan pada pengukuran kemampuan intelegensi. (disusun oleh APA dan Terman)
·         Munculnya tes kepribadian pertama yang diterapkan secara masif, yaitu Personal Data Sheet. Fungsi untuk mengetahui kemungkinan gangguan emosional pada seseorang. (disusun oleh Robert S. Woodworth dari Columbia University)
·         Cross-Out Test (Pressey & Pressey) yang dikenal lebih lanjut dengan X – O test. Terdiri dari pernyataan yang menyenangkan dan tidak menyenangkan.
·         Cara penyajian Personal Data Sheet dan X – O test mewarnai beberapa alat test yang berkembang saat ini. (contoh: MMPI)
Pertimbangan Teoritik dalam Penyusunan
1.      Teori
·         Million Clinical Multiaxional Inventory; Teori Theodore Million mengenai gangguan kepribadian.
·         Horney – Coolidge Type Indicator; Teori Karen Horney mengenai tiga gaya dasar dari kepribadian yaitu Moving Towards People, Moving Against People, Moving Away From People.
2.      Data Empirik
·         Sixteen Personality Factor / 16 PF; Hasil penelitian Raymond Cattell (1940an) untuk menyusun pengelompokan kepribadian manusia dengan meneliti pemaknaan pada beberapa kata sifat.
·         Five Factor Model; Hasil Penelitian Tupes & Cristal (1961)
3.      Diagnosis
·         Beck Depression Inventory
·         Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI)
·         Million Clinicsl Multiaxional Inventory
·         Myers – Briggs Type Indicator (MBTI)
·         Penyusunan alat tes menggunakan rujukan sistem diagnosis yang telah disusun sebelumnya, yaitu :
1.      DSM IV – TR (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, text revision) yang disusun oleh American Psychiatric Association.
2.      ICD – 10 (International Statistical Classification of Diseases and Related Health Problems) yang disusun oleh WHO.

Ciri Khas Inventory Test
·         Paper and Pencil Test
·         Self – report questionnaire
·         Bertujuan untuk menentukan karakteristik kepribadian, minat, penyesuaian, motivasi, kebutuhan (need), sikap, nilai
·         Diawali dengan personal Interview dan kemudian berkembang menjadi personal information questionnaire
·         Satu tes mengukur satu atau beberapa aspek.
Kelemahan Inventory Test
·         Itemnya ambigu dan perintah kadang kurang jelas
·         Adanya kesulitan semantic, sehingga bias menimbulkan penafsiran berbeda.
·         Acquescence, yaitu adanya item – item yang mengarah pada jawaban tertentu.
·         Bisa memunculkan keinginan testee untuk menunjukan kesan tertentu pada tester.
·         Testee tidak kooperatif
·         Untuk mengurangi kelemahan – kelemahan tersebut, tester perlu memahami tes dengan baik.
The Projective Hyphothesis
·         Frank (1939,1948) : Kategori tes kepribadian yang memiliki stimulus tidak terstruktur
·         Stimuli ambigu dan makna nya samar (vague)
·         Lindzey (1959) : Mengelompokkan tes proyeksi dalam 5 kategori
1.      Asosiasi terhadap bercak tinta atau kata
2.      Konstruksi dalam cerita atau peristiwa
3.      Melengkapi kalimat atau cerita
4.      Mengatur gambar
5.      Ekspresi melalui gambar atau permainan.


Glosarium
·         Hyphochondriasis : mengalihkan ketidakpuasan, celaan, kejengkelan terhadap orang lain, pada diri sendiri. Contoh : Keluhan fisik
·         Passive – Aggressive Behavior : Agresi pada orang lain yang diekspresikan secara tidak langsung dan tidak langsung dan tidak efektif melalui pasivitas. Contoh : Diarahkan pada diri sendiri.
·         Actiong Out : Ekspresi langsung keinginan (impuls nirsadar) dengan tujuan menghindari kesadaran terhadap perasaan yang menyertai keinginan.
·         Intellectualization : Memikirkan keinginan secara formal tanpa menyertakan perasaan, tapi tidak melakukan tindakan nyata.
·         Repression : Hilangnya memori / terjadinya kelupaan yang tidak dapat dijelaskan. Contoh : Lupa janji betemu dokter gigi.
·         Delusional Projection : Delusi yang nyata mengenai realitas eksternal. Contoh : Bayangan menyeramkan seolah dirinya dikejar – kejar (Persecutory nature).
·         Denial : Penyangkalan realitas eksternal. Contoh : Menyangkal bahwa dirinya mengidap penyakit yang parah.
·         Distortion : Mengubah realitas eksternal agar sesuai dengan diri. Contoh : Delusi seolah keinginannya terkabul (wish-fulfilling delusion)
·         Projection : Mengalihkan perasaan yang tidak dikehendaki pada orang lain. Contoh : “ Yang marah itu kamu, bukan saya .“
·         Schizoid Fantasy : Menggunakan fantasi dan berkhayal / melamun (inner retreat) untuk menyelesaikan konflik dan mendapatkan pemuasan kebutuhan.
·         Displacement : pengarahan perasaan terhadap sesuatu atauseseorang selain objek rill. Contoh : Menendang kucing saat sedang kesal dengan bos.
·         Reaction Formation : Secara tidak sadar mengubah impuls menjadi impuls yang berlawanan. Contoh : Sikap peduli berlebihan pada rekan kerja yang dibenci.
·         Dissociation : Modifikasi drastis, namun temporer terhadap diri sendiri, untuk menghindari rasa sakit emosional . Contoh : Sikap masa bodoh temporer.
·         Altruism : Pemberian jasa pada orang lain tanpa mengharap imbalan namun bersifat konstruktif untuk membawa kepuasan bagi orang yang melakukan.
·         Humor : Pengakuan terhadap ide – ide secara jenaka tanpa ada ketidaknyamanan dan dampak negatif bagi orang lain.
·         Surpression : Keputusan sadar maupun di ambang sadar untuk menunda fokus ke suatu konflik.
·         Anticipation : Perencanaan untuk menghadapi ketidak nyamanan yang akan hadir. Contoh: Antisipasi terhadap kekalahan saat menghadapi tim yang lebih kuat.

·         Sublimation : Pengekspresian keinginan instingtif secara tidak langsung, tanpa dampak negatif. Contoh : Mengalihkan impuls agresi ke kegemaran berolahraga. 

IBU

IBU


Tepat tanggal 22 Desember 2016 kemarin kita baru saja merayakan hari ibu. Hal ini menarik perhatian saya akan arti kata ibu dalam berbagai sudut pandang luas, langsung saja saya menggunakan mesin pencari di internet untuk mulai mencari arti ibu dalam berbagai sudut pandang luas melalui banyak kutipan menarik tentang ibu yang didapat.
"Ibu adalah seseorang yang bisa mengambil tempat siapa pun tetapi tempatnya tidak bisa tergantikan siapa pun."
"Saya percaya cinta pada pandangan pertama, karena saya jatuh cinta pada ibu saat mata pertama kali melihat."
"Ketika engkau melihat ibu, engkau melihat cinta paling murni yang pernah ada."
"Rumah adalah tempat di mana ibu berada."
"Seorang ibu bisa mengerti sesuatu yang tidak dikatakan anaknya."
"Tidak ada kata yang mampu menggambarkan kecintaan, kekuatan, kepahlawanan, dan kekayaan cinta seorang ibu."
"Ibu adalah cinta yang tak terbatas dan tak pernah pudar."
Luar biasa.

Seorang bijak berkata,
" You educate a man; you educate a man. You educate a woman; you educate a generation.”
Jika engkau mendidik seorang lelaki maka engkau mendidik seorang lelaki. Ketika kamu mendidik seorang perempuan, maka kamu mendidik satu generasi.
Kelihatan utopia, akan tetapi hal ini nyata dalam sejarah.
Presiden Amerika pertama, George Washington, menyatakan, "Ibu saya adalah orang yang paling indah. Apapun yang saya capai saat ini saya berhutang padanya. Segala kemampuan, intelektual, dan peran yang saya curahkan, semua berasal darinya."
Washington kini dikenal sebagai peletak dasar Amerika dan cikal bakal perubahan dunia, salah satu pemimpin paling bijak dalam sejarah, menolak kesempatan menjadi pemimpin seumur hidup, berperan mengubah generasi. Dan semua bermula dari ibunya.
Namun arti ibu dalam pandangan saya sendiri adalah
Dimata saya, ibu adalah segalanya. Pengorbanan terbesar dalam mengandungku selama sembilan bulan dan melahirkanku membuat dirinya mempertaruhkan seluruh nyawa. Bahkan setelah diriku lahir ke dunia, ibu dengan penuh kesabaran selalu setia merawatku sampai besar. Selama hidupnya perjuangan ibu tak kenal lelah . Kadang kita sering membuat ibu bersedih dengan perbuatan yang kita lakukan, dan sering berkata tidak sopan sehingga menyakiti hatinya. Namun, setiap lontaran kata yang menyakitkan tak pernah diingatnya sebagai dendam.
Terkadang pendidikan yang lebih tinggi dari ibu terkadang membuat kita menjadi sombong seperti kacang lupa pada kulitnya. Contohnya saja, ketika Ia hanya bertanya bagaimana menggunakan handphone atau sekedar menyalakan DVD. Perasaan malu dan kesal sering kali terlintas di benak kita. Tapi sadarkah, sikapnya yang tulus dan sabar dalam mengajarkan kita pertama kali membaca dan selalu bertanya kepadanya jika tak mengerti sejak kecil, hingga kita menjadi seorang sarjana merupakan contoh nyata rasa sayang tiada akhir kepada seorang anak.
Hari ini kusadari bahwa dirinya adalah sosok yang paling mulia. Seorang ayah mengajarkan kita bagaimana bertanggung jawab, tetapi seorang ibu yang menunjukkan bagaimana cara mencintai dengan penuh dan kasih sayang. Pintanya tak banyak, hanya hidup rukun dalam bersaudara. Terima kasih untuk setiap doa yang selalu kau panjatkan setiap malam agar kami selalu hidup dalam penyertaan-Nya.
Sahabat – sahabat ku dan para pembaca sekalian
Mari kita renungkan bersama..
Kenanglah IBU yang menyayangi kita,
untuk IBU yang selalu meneteskan air mata ketika kita pergi...
Ingatkah kita ketika IBU rela tidur tanpa selimut demi melihat kita tidur nyenyak dengan dua selimut membalut tubuh kita...
Ingatkah kita ketika jemari IBU mengusap lembut kepala kita??
dan ingatkah kita ketika air mata menetes dari mata IBU kita,
Ketika melihat kita terbaring sakit..
Sesekali jenguklah IBU kita yang selalu menantikan kepulangan kita di rumah tempat kita dilahirkan..
Kembalilah minta maaf pada IBU yang selalu rindu akan senyum kita..
Jangan biarkan kita kehilangan saat-saat yang akan kita rindukan di masa datang ketika IBU telah tiada...
Tak ada lagi yang berdiri di depan pintu menyambut kita.
Tak ada lagi senyum indah tanda bahagia.
Yang ada hanyalah kamar yang kosong tiada penghuninya..
Yang ada hanyalah baju yang tergantung di lemari kamarnya..
Tak ada lagi dan tak akan ada lagi yang meneteskan air mata mendo'akan kita di setiap hembusan nafasnya.
Kembalilah segera....
Peluklah IBU yang selalu menyayangi kita..
Ciumlah kaki IBU..
Yang selalu merindukan kita.
Dan berikanlah yang terbaik sampai di akhir hayatnya...
dan jika ibu mu sudah di surga,
Kenanglah semua cinta & kasih sayangnya... berdoalah agar dia tersenyum di surga sana...
IBU...
Maafkan aku...
Sampai kapan pun jasamu tak akan terbalas...
Wahai sobat yang berbakti berikanlah yang terbaik buat IBU mu..
Baik atau buruk, cantik atau jelek..
Ia tetap IBU kita..
Sukses buat kita semua...



Sabtu, 24 Desember 2016

TEORI ASESMEN : ASESMEN ANAK

ASESMEN ANAK

SEJARAH dan Perkembangan :
·         Pada tahun 1990an, Asesmen anak merupakan sebuah rangkaian tes yang dilakukan dengan prosedur baku untuk memahami perilaku anak dengan lingkungannya. Tujuan nya untuk memformulasikan strategi intervensi. (Ollendick and Hersen, 1984)
·         Pada tahun 2000an, Asesmen anak terdiri atas prosedur yang cukup kompleks, seperti :
o   Membentuk peta diagnosis kasus
o   Screening
o   Prognosis
o   Rencana perlakuan
o   Pengawasan perlakuan
o   Evaluasi perlakuan
(Mash and Hunskey, 2005)

ASESMEN PADA ANAK MELIPUTI :
1.      Asesmen Bahasa
Pengertian bahasa:
·         Suatu sistem simbol yang digunakan untuk berkomunikasi dengan orang lain.
·         Pada manusia ditandai oleh daya cipta yang tak pernah habis dan adanya sebuah sistem aturan.
Prelinguistic Communication:
1.      Babling
·         1-4 bulan: cooing, menggunakan vokal tunggal
·         4-6 bulan: memgkombinasikan konsonan-vokal
·         10 bulan: Canonical Babbling, (reduplicated/nonreduplicated) mulai menuju pada perkataan yang bermakna. Mulai menggunakan kontak mata, intonasi dan gerakan tubuh saat berceloteh.
2.      Join Attention
3.      Pointing
·         Proto-imperatives (meminta suatu hal)
·         Proto-declaratives (mengomentari suatu hal)
Penguasaan pada komponen utama bahasa
4.      Phonology dan Prosody
Phonology: Bunyi yang merupakan satuan terkecil dalam sebuah bahasa yang masih bisa menunjukkan perbedaan makna.
Prosody: Memahami dan menggunakan intonasi dengan tepat.
5.      Morpology dan syntax
Morpology: Unit terkecil dari sebuah bahasa
Syntax: merupakan peraturan dalam mengkombinasikan kata
6.      Semantic
Pemahaman akan kata
7.      Pragmatic dan Discourse
Kemampuan menggunakan bahasa secara tepat dalam berbagai situasi yang mencakup kuantitas, kualitas, relevansi dan etika.

2.      Asesmen Perilaku
Tradisi Penerapan :
1.      Empiris – Klinis :
·   Figur penting : Watson, Wolpe, dan Beck
·   Fokus diarahkan pada perkembangan kemampuan subjek dalam menganalisis sesuatu.
·   Menjadi landasan terapi kognitif.
2.      Kontekstual – Operant :
·   Figur penting : B.F. Skinner
·   Data didapat dari hasil observasi berulang pada subjek/objek.
·   Manipulasi dilakukan pada ragam konsekuensi yang bisa/mungkin diterima oleh subjek/objek
Macam Tes Berdasarkan Rentang Usia:
·         Bayley Test ( Bayley Scale of Infant Development)
·   Penemu : Nancy Bayley
·   Pertama dipublikasikan pada tahun 1969
·   Untuk Usia 1 bulan – 42 bulan
·   Berfungsi untuk Screening hambatan perkembangan
·   Perluasan asesmen pada skala Bayley
1.      Bayley I (1969) : Kognitif Motorik
2.      Bayley II (1993)
3.      Bayley III (2006) : Kognitif, Bahasa, Sosio-Motorik, Perilaku Adaptif
·         Gessel Developmental Schedule
o   Penemu : Arnold Gessel
o   Untuk Usia 4 minggu – 60 bulan
o   Identikasi resiko kerusakan neurologis dan retardasi mental.
o   Versi tes Gessel yang digunakan saat ini memiliki empat kategori perilaku :
§  Motorik
§  Bahasa
§  Daya adaptasi
§  Interaksi Sosial
·         Denver II
o   Digunakan bagi bayi usia 1 bulan hingga 6 tahun.
o   Data yang dikumpulkan merupakan perpaduan dari parental report, jawaban langsung dari anak dan hasil observasi
o   Setiap soal disusun secara kronologis berdasarkan usia dan diberikan skor P/F (pass/failed)
o   Hasil dari tes Denver tidak berupa skor dan lebih kepada normal, dipertanyakan (questionable), abnormal maupun untestable.
o   Aspek dan Perkembangan tes Denver:
§  Aspek yang diukur:
·         Motorik Halus
·         Motorik Kasar
·         Bahasa
·         Perilaku Sosial.
o   DDST > DDST-R > Denver II

3.      Asesmen Intelegensi
·         Pada usia pra-sekolah harus dilakukan dengan hati – hati untuk menghindari pemberian pada label pada anak.
·         Asesmen pada anak seharusnya dilakukan secara individual.
Macam tes berdasarkan rentang usia :
1.      Standford Binet (1986)
·         Dapat digunakan pada anak usia 2 tahung hingga orang dewasa
·         Menunjukan 3 skor IQ (IQ skala penuh, IQ verbal, dan IQ non verbal)
·         SB-5 Merupakan versi pembaruan yang dapat mengakomodir beberapa kekurangan dari versi sebelumnya, seperti :
o   Pengukuran IQ non verbal tidak mewajiban epressive language (bisa mencakup individu yang memiliki gangguan komunikasi)
o   Adanya seleksi ulang soal tes dengan mempertimbangkan faktor agama dan budaya
o   Soal dalam faktor working memory dapat sekaligus menampakan potensi ADHD.
·         Sejarah Stanford Binet Intelligence Scale
o   Binet dan Simon Tes Sederhana (1905)
o   SB Terman dan Merrill Konsep IQ (1916)
o   SB-2 Terman dan Merrill (1937)
o   SB-3 Terman dan Merrill (1960)
o   SB-3 Terman dan Merrill Standardisasi pada 2100 orang (1972)
o   SB-4 Thondike, Hagen, dan Sattler Restrukturisasi 15 subtes (1986)
o   SB-5 Roid, Lima faktor Inteligensi (Fluid, Reasoning, Knowledge, Quantitative Reasoning, Visual – Spatial Processing, Working Memory). (2003)
·         Blue Print SB-5 yang disusu bedasarkan teori Cattell – Horn – Carroll mengenai kemampuan intelektual.
Faktor CHC
Faktor SB - 5
Subtest
Fluid Intelligence (Gf)
Fluid Reasoning (FR)
Object Series / Matrices (NonVerbal)
Verbal Analogies (Verbal)
Crystallized Knowledge (Gc)
Knowledge (KN)
Picture Absurdities (NonVerbal)
Vocabularies (Verbal)
Quantitative Knowledge (Gq)
Quantitive Reasoning  (QR)
Verbal Quantitative Reasoning (Verbal)
Non-Verbal Quatitative Reasoning (NonVerbal)
Visual Processing (Gv)
Visual-Spatial Processing (VP)
Position and Direction (Verbal)
Form Board (NonVerbal)
Short-term Memory (Gsm)
Working Memory (WM)
Memory for Sentences (Verbal)
Delayed Response (NonVerbal)

·         Istilah yang dikenal di dalam SB :
o   Routing Procedure
o   Routing Test
o   Teaching Item
o   Floor
o   Ceiling

2.      WPPSI-R (1989)
·         Wechsler Preschool and Primary Scale of Intelligence
·         Pada tahun 1960an, mulai muncul kebutuhan untuk melakukan tes pada anak pra sekolah
·         Wechsler memutuskan untuk membuat alat ukur baru pada 1967 dengan nama WPPSI
·         WPPSI (Pronounced Whipsy) Untuk usia 4 tahun – 6 tahun
·         WPPSI – R (1989) Untuk usia 3,0 tahun – 7,3 tahun
·         WPPSI-III (2002) Untuk usia 2,6 – 7,3 tahun.
WPPSI-R
WPPSI-III
Information
Information
Comprehension
Comprehension
Arithmetics
Vocabulary
Vocabulary
Similiarities
Similiarities
Object Assembly
Sentences
Block Design
Object Assembly
Picture Completion
Geometric Design
Symbol Search
Block Design
Coding
Mazes
Matrix Reasoning
Picture Completion
Picture Naming
Animal Pegs
Digit Span

Word Reasoning

Picture Concept


3.      WISC-III (1991)
·         Pada tahun 1949 WISC dipublikasikan untuk pertama kalinya
·         Terdiri dari pembagian dua dasar tes verbal dan performance
·         Telah melalui 3 kali revisi ( WISC-R, WISC-III, WISC-IV)
·         Revisi dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa masukan, antara lain :
o   Sampel standardisasi hanya menampilkan individu berkulit putih
o   Ambiguitas penilaian
o   Soal yang tidak cocok untuk anak – anak (contoh: Cerutu)
o   Perubahan pada WISC

WISC
WISC – II
WISC - III
WISC – IV
Rentang usia
5 tahun – 15 tahun
6 tahun – 16 tahun
6 tahun – 16 tahun
6 tahun – 16 tahun
Kritisi dan/atau perubahan
Sampel tidak merupakan representasi masyarakat
Penggunaan kata cerutu (diganti dengan permen)
Pembagian / penemuan empat faktor dalam tes: verbal comprehension, perceptual organization, freedom for distractibility, dan processing speed
Penambahan tes tambahan sebagai pelengkapmaupun subtitusi
o   Pada WISC – IV terdapat 15 subtes (10 subtes inti dan 5 subtes tambahan)
Subtest Inti
Subtest Tambahan
Rancangan Balok (Block Desgin)
Melengkapi Gambar (Picture Completion)
Pembendaharaan kata (Vocabulary)
Pembatalan (Cancelation)
Persamaan (similiarities)
Informasi ( Information)
Pengurutan huruf – angka (Sequencing)
Aritmatika (Arithmetic)
Rentang Angka (Digit Span)
Penalaran Kata (Word Reasoning)
Penalaran Matriks (Matrix Reasoning)

Konsep Gambar (Picture Concept)

Pemahaman (Comprehension)

Pemberian Kode (Coding)

Pencarian Simbol (Symbol Search)

·         Hasil Analisi Faktor pada WISC :
o   Selain mendapatkan skor IQ, hasil penelitian menemukan kegunaan lain dari WISC pada asesmen anak. Faktor – faktor yang dapat ditemukan melalui WISC adalah :
Faktor
Didapatkan dari
Indeks Pemahanan Verbal (Verbal Comprehension)
Persamaan, Perbendaharaan kata, Informasi, [Pemahaman].
Indeks Penalaran Perseptual (Perceptual Reasoning)
Rancangan Balok, Kepingan Gambar, Penalaran Matriks, [Konsep Gambar]
Indeks Working Memory
Rentang Angka, Hitungan, [Pengurutan Huruf – Angka]
Indeks Kecepatan Pengolahan (Processing Speed)
Pemberian Kode, Pencarian Simbol

4.      CFIT 1A,1B,2A,2B
·           Merupakan tes non verbal
·           Disusun oleh Raymond B. Cattell
·           Revisi terakhir dilakukan pada tahun 1961
·           Berisi 4 subtes :
o   Series
o   Classification
o   Matrices
o   Conditions
·           Macam – macam CFIT :
o   Terdiri dari tiga versi (1,2,3)
o   Skala 1 ditujukan bagi anak usia 4 tahun – 8 tahun dan orang dewasa yang retarded
o   Skala 2 ditujukan bagi anak usia 8 tahun – 13 tahun dan orang dewasa dengan intelegensi rata – rata
o   Skala 3 ditujukan bagi siswa SMU, mahasiswa dan orang dewasa pada umumnya.
5.      Raven’s Progressive Matrices
o   Merupakan tes non verbal
o   Ditemukan oleh J.C. Raven (1938)
o   Awalnya dirancang untuk pengukuran Spearmen’s g-factor
o   Terdiri dari tiga versi (CPM,SPM,APM)
1.      Coloured Progressive Matrices (CPM)
Dirancang bagi anak berusia 5 – 11 tahun


2.      Standard Progressive Matrices (SPM)
Memiliki norma usia minimal 6 tahun, namun lebih cocok untuk dewasa.

3.      Advanced Progressive Matrices (APM)
Norma pengguna sama dengan SPM, namun memiliki batas atas yang lebih tinggi.

6.      Marianne Frostig Develompemnta Test of Visual Perception
o   Merupaka tes kemampuan visual
o   Digunakan untuk screening PAUD, TK, dan kelas 1 SD, atau alat evaluasi klinis untuk anak yang lebih besar yang mengalami kesulitan belajar.
o   Lima aspek yang diungkap :
1.      Eye – motor coordination
2.      Figure – ground
3.      Constancy of Shape
4.      Position in Shape
5.      Spatial relationship

7.      Tes Bender Gestalt
·         Tes persepsi dan tes proyeksi bagi anak usia 5 – 10 tahun, terkait dengan intelegensi, fungsi neurologis, dan penyesuaian emosi.
·         Berbentuk kartu kecil, yang berisi 9 gambar yang disajikan satu per satu dan anak diminta mencontoh pada sehelai kertas kosong.
·         Skor diberikan terhadap deviasi dan distorsi yang menonjol
·         Tersedia panduan untuk melakukan skoring yang mudah diikuti.
·         Makin tinggi deviasi dan distorsi, maka makin tinggis skor yang diperoleh.
8.      Tes Kematangan Sekolah (NST)
·         NST = Nijmeege Schoolbekwaamheids Test
·         Terdiri dari 10 subtes, yakni :
1.      Pengamatan bentuk dan daya membedakan
2.      Motorik halus
3.      Pengertian mengenai ukuran, jumlah, perbandingan
4.      Ketajaman pengamatan
5.      Pengalaman kritis
6.      Konsenstrasi
7.      Daya ingat
8.      Pengertian objek dan penilaian situasi
9.      Menguraikan kembali cerita

10.  Menggambar orang.