ASESMEN
ANAK
SEJARAH dan
Perkembangan :
·
Pada tahun 1990an, Asesmen anak
merupakan sebuah rangkaian tes yang dilakukan dengan prosedur baku untuk
memahami perilaku anak dengan lingkungannya. Tujuan nya untuk memformulasikan
strategi intervensi. (Ollendick and Hersen, 1984)
·
Pada tahun 2000an, Asesmen anak terdiri
atas prosedur yang cukup kompleks, seperti :
o
Membentuk peta
diagnosis kasus
o
Screening
o
Prognosis
o
Rencana perlakuan
o
Pengawasan perlakuan
o
Evaluasi perlakuan
(Mash and Hunskey, 2005)
ASESMEN PADA ANAK MELIPUTI :
1. Asesmen
Bahasa
Pengertian
bahasa:
·
Suatu sistem simbol yang digunakan untuk
berkomunikasi dengan orang lain.
·
Pada manusia ditandai oleh daya cipta
yang tak pernah habis dan adanya sebuah sistem aturan.
Prelinguistic
Communication:
1. Babling
·
1-4 bulan: cooing, menggunakan vokal
tunggal
·
4-6 bulan: memgkombinasikan
konsonan-vokal
·
10 bulan: Canonical Babbling,
(reduplicated/nonreduplicated) mulai menuju pada perkataan yang bermakna. Mulai
menggunakan kontak mata, intonasi dan gerakan tubuh saat berceloteh.
2. Join
Attention
3. Pointing
·
Proto-imperatives (meminta suatu hal)
·
Proto-declaratives (mengomentari suatu
hal)
Penguasaan
pada komponen utama bahasa
4. Phonology
dan Prosody
Phonology: Bunyi yang merupakan satuan
terkecil dalam sebuah bahasa yang masih bisa menunjukkan perbedaan makna.
Prosody: Memahami dan menggunakan
intonasi dengan tepat.
5. Morpology
dan syntax
Morpology: Unit terkecil dari sebuah
bahasa
Syntax: merupakan peraturan dalam
mengkombinasikan kata
6. Semantic
Pemahaman akan kata
7. Pragmatic
dan Discourse
Kemampuan menggunakan bahasa secara
tepat dalam berbagai situasi yang mencakup kuantitas, kualitas, relevansi dan
etika.
2. Asesmen
Perilaku
Tradisi
Penerapan :
1. Empiris
– Klinis :
· Figur
penting : Watson, Wolpe, dan Beck
· Fokus
diarahkan pada perkembangan kemampuan subjek dalam menganalisis sesuatu.
· Menjadi
landasan terapi kognitif.
2. Kontekstual
– Operant :
· Figur
penting : B.F. Skinner
· Data
didapat dari hasil observasi berulang pada subjek/objek.
· Manipulasi
dilakukan pada ragam konsekuensi yang bisa/mungkin diterima oleh subjek/objek
Macam
Tes Berdasarkan Rentang Usia:
·
Bayley Test ( Bayley Scale of Infant
Development)
· Penemu
: Nancy Bayley
· Pertama
dipublikasikan pada tahun 1969
· Untuk
Usia 1 bulan – 42 bulan
· Berfungsi
untuk Screening hambatan perkembangan
· Perluasan
asesmen pada skala Bayley
1. Bayley
I (1969) : Kognitif Motorik
2. Bayley
II (1993)
3. Bayley
III (2006) : Kognitif, Bahasa, Sosio-Motorik, Perilaku Adaptif
·
Gessel Developmental Schedule
o
Penemu : Arnold Gessel
o
Untuk Usia 4 minggu – 60 bulan
o
Identikasi resiko kerusakan neurologis
dan retardasi mental.
o
Versi tes Gessel yang digunakan saat ini
memiliki empat kategori perilaku :
§ Motorik
§ Bahasa
§ Daya
adaptasi
§ Interaksi
Sosial
·
Denver II
o
Digunakan bagi bayi usia 1 bulan hingga
6 tahun.
o
Data yang dikumpulkan merupakan
perpaduan dari parental report, jawaban
langsung dari anak dan hasil observasi
o
Setiap soal disusun secara kronologis
berdasarkan usia dan diberikan skor P/F (pass/failed)
o
Hasil dari tes Denver tidak berupa skor
dan lebih kepada normal, dipertanyakan (questionable),
abnormal maupun untestable.
o
Aspek dan Perkembangan tes Denver:
§ Aspek
yang diukur:
·
Motorik Halus
·
Motorik Kasar
·
Bahasa
·
Perilaku Sosial.
o
DDST > DDST-R > Denver II
3. Asesmen
Intelegensi
·
Pada usia pra-sekolah harus dilakukan dengan
hati – hati untuk menghindari pemberian pada label pada anak.
·
Asesmen pada anak seharusnya dilakukan
secara individual.
Macam
tes berdasarkan rentang usia :
1. Standford
Binet (1986)
·
Dapat digunakan pada anak usia 2 tahung
hingga orang dewasa
·
Menunjukan 3 skor IQ (IQ skala penuh, IQ
verbal, dan IQ non verbal)
·
SB-5 Merupakan versi pembaruan yang
dapat mengakomodir beberapa kekurangan dari versi sebelumnya, seperti :
o
Pengukuran IQ non verbal tidak mewajiban
epressive language (bisa mencakup
individu yang memiliki gangguan komunikasi)
o
Adanya seleksi ulang soal tes dengan mempertimbangkan
faktor agama dan budaya
o
Soal dalam faktor working memory dapat
sekaligus menampakan potensi ADHD.
·
Sejarah Stanford Binet Intelligence
Scale
o
Binet dan Simon Tes Sederhana (1905)
o
SB Terman dan Merrill Konsep IQ (1916)
o
SB-2 Terman dan Merrill (1937)
o
SB-3 Terman dan Merrill (1960)
o
SB-3 Terman dan Merrill Standardisasi
pada 2100 orang (1972)
o
SB-4 Thondike, Hagen, dan Sattler
Restrukturisasi 15 subtes (1986)
o
SB-5 Roid, Lima faktor Inteligensi
(Fluid, Reasoning, Knowledge, Quantitative Reasoning, Visual – Spatial
Processing, Working Memory). (2003)
·
Blue Print SB-5 yang disusu bedasarkan
teori Cattell – Horn – Carroll mengenai kemampuan intelektual.
Faktor CHC
|
Faktor SB - 5
|
Subtest
|
Fluid
Intelligence (Gf)
|
Fluid Reasoning (FR)
|
Object Series / Matrices (NonVerbal)
Verbal
Analogies (Verbal)
|
Crystallized
Knowledge (Gc)
|
Knowledge
(KN)
|
Picture
Absurdities (NonVerbal)
Vocabularies
(Verbal)
|
Quantitative
Knowledge (Gq)
|
Quantitive Reasoning (QR)
|
Verbal Quantitative Reasoning (Verbal)
Non-Verbal
Quatitative Reasoning (NonVerbal)
|
Visual
Processing (Gv)
|
Visual-Spatial
Processing (VP)
|
Position
and Direction (Verbal)
Form
Board (NonVerbal)
|
Short-term
Memory (Gsm)
|
Working Memory (WM)
|
Memory for Sentences (Verbal)
Delayed
Response (NonVerbal)
|
·
Istilah yang dikenal di dalam SB :
o
Routing Procedure
o
Routing Test
o
Teaching Item
o
Floor
o
Ceiling
2. WPPSI-R
(1989)
·
Wechsler Preschool and Primary Scale of
Intelligence
·
Pada tahun 1960an, mulai muncul
kebutuhan untuk melakukan tes pada anak pra sekolah
·
Wechsler memutuskan untuk membuat alat
ukur baru pada 1967 dengan nama WPPSI
·
WPPSI (Pronounced Whipsy) Untuk usia 4
tahun – 6 tahun
·
WPPSI – R (1989) Untuk usia 3,0 tahun –
7,3 tahun
·
WPPSI-III (2002) Untuk usia 2,6 – 7,3
tahun.
WPPSI-R
|
WPPSI-III
|
Information
|
Information
|
Comprehension
|
Comprehension
|
Arithmetics
|
Vocabulary
|
Vocabulary
|
Similiarities
|
Similiarities
|
Object
Assembly
|
Sentences
|
Block
Design
|
Object
Assembly
|
Picture
Completion
|
Geometric
Design
|
Symbol
Search
|
Block
Design
|
Coding
|
Mazes
|
Matrix
Reasoning
|
Picture
Completion
|
Picture
Naming
|
Animal
Pegs
|
Digit
Span
|
|
Word
Reasoning
|
|
Picture
Concept
|
3. WISC-III
(1991)
·
Pada tahun 1949 WISC dipublikasikan
untuk pertama kalinya
·
Terdiri dari pembagian dua dasar tes
verbal dan performance
·
Telah melalui 3 kali revisi ( WISC-R,
WISC-III, WISC-IV)
·
Revisi dilakukan dengan mempertimbangkan
beberapa masukan, antara lain :
o
Sampel standardisasi hanya menampilkan
individu berkulit putih
o
Ambiguitas penilaian
o
Soal yang tidak cocok untuk anak – anak
(contoh: Cerutu)
o
Perubahan pada WISC
|
WISC
|
WISC
– II
|
WISC
- III
|
WISC
– IV
|
Rentang
usia
|
5 tahun – 15
tahun
|
6 tahun – 16
tahun
|
6 tahun – 16
tahun
|
6 tahun – 16
tahun
|
Kritisi
dan/atau perubahan
|
Sampel tidak merupakan
representasi masyarakat
|
Penggunaan kata cerutu (diganti
dengan permen)
|
Pembagian / penemuan empat faktor
dalam tes: verbal comprehension,
perceptual organization, freedom for distractibility, dan processing speed
|
Penambahan tes tambahan sebagai
pelengkapmaupun subtitusi
|
o
Pada WISC – IV terdapat 15 subtes (10
subtes inti dan 5 subtes tambahan)
Subtest Inti
|
Subtest
Tambahan
|
Rancangan
Balok (Block Desgin)
|
Melengkapi
Gambar (Picture Completion)
|
Pembendaharaan
kata (Vocabulary)
|
Pembatalan
(Cancelation)
|
Persamaan
(similiarities)
|
Informasi
( Information)
|
Pengurutan
huruf – angka (Sequencing)
|
Aritmatika
(Arithmetic)
|
Rentang
Angka (Digit Span)
|
Penalaran
Kata (Word Reasoning)
|
Penalaran
Matriks (Matrix Reasoning)
|
|
Konsep
Gambar (Picture Concept)
|
|
Pemahaman
(Comprehension)
|
|
Pemberian
Kode (Coding)
|
|
Pencarian
Simbol (Symbol Search)
|
|
·
Hasil Analisi Faktor pada WISC :
o
Selain mendapatkan skor IQ, hasil
penelitian menemukan kegunaan lain dari WISC pada asesmen anak. Faktor – faktor
yang dapat ditemukan melalui WISC adalah :
Faktor
|
Didapatkan
dari
|
Indeks
Pemahanan Verbal (Verbal Comprehension)
|
Persamaan, Perbendaharaan
kata, Informasi, [Pemahaman].
|
Indeks
Penalaran Perseptual (Perceptual Reasoning)
|
Rancangan Balok, Kepingan Gambar,
Penalaran Matriks, [Konsep Gambar]
|
Indeks
Working Memory
|
Rentang Angka,
Hitungan, [Pengurutan Huruf – Angka]
|
Indeks
Kecepatan Pengolahan (Processing Speed)
|
Pemberian Kode, Pencarian Simbol
|
4. CFIT
1A,1B,2A,2B
·
Merupakan tes non verbal
·
Disusun oleh Raymond B. Cattell
·
Revisi terakhir dilakukan pada tahun
1961
·
Berisi 4 subtes :
o
Series
o
Classification
o
Matrices
o
Conditions
·
Macam – macam CFIT :
o
Terdiri dari tiga versi (1,2,3)
o
Skala 1 ditujukan bagi anak usia 4 tahun
– 8 tahun dan orang dewasa yang retarded
o
Skala 2 ditujukan bagi anak usia 8 tahun
– 13 tahun dan orang dewasa dengan intelegensi rata – rata
o
Skala 3 ditujukan bagi siswa SMU,
mahasiswa dan orang dewasa pada umumnya.
5. Raven’s
Progressive Matrices
o
Merupakan tes non verbal
o
Ditemukan oleh J.C. Raven (1938)
o
Awalnya dirancang untuk pengukuran
Spearmen’s g-factor
o
Terdiri dari tiga versi (CPM,SPM,APM)
1. Coloured
Progressive Matrices (CPM)
Dirancang bagi anak
berusia 5 – 11 tahun
2. Standard
Progressive Matrices (SPM)
Memiliki norma usia
minimal 6 tahun, namun lebih cocok untuk dewasa.
3. Advanced
Progressive Matrices (APM)
Norma pengguna sama
dengan SPM, namun memiliki batas atas yang lebih tinggi.
6. Marianne
Frostig Develompemnta Test of Visual Perception
o
Merupaka tes kemampuan visual
o
Digunakan untuk screening PAUD, TK, dan
kelas 1 SD, atau alat evaluasi klinis untuk anak yang lebih besar yang
mengalami kesulitan belajar.
o
Lima aspek yang diungkap :
1. Eye
– motor coordination
2. Figure
– ground
3. Constancy
of Shape
4. Position
in Shape
5. Spatial
relationship
7. Tes
Bender Gestalt
·
Tes persepsi dan tes proyeksi bagi anak
usia 5 – 10 tahun, terkait dengan intelegensi, fungsi neurologis, dan
penyesuaian emosi.
·
Berbentuk kartu kecil, yang berisi 9
gambar yang disajikan satu per satu dan anak diminta mencontoh pada sehelai
kertas kosong.
·
Skor diberikan terhadap deviasi dan
distorsi yang menonjol
·
Tersedia panduan untuk melakukan skoring
yang mudah diikuti.
·
Makin tinggi deviasi dan distorsi, maka
makin tinggis skor yang diperoleh.
8. Tes
Kematangan Sekolah (NST)
·
NST = Nijmeege Schoolbekwaamheids Test
·
Terdiri dari 10 subtes, yakni :
1. Pengamatan
bentuk dan daya membedakan
2. Motorik
halus
3. Pengertian
mengenai ukuran, jumlah, perbandingan
4. Ketajaman
pengamatan
5. Pengalaman
kritis
6. Konsenstrasi
7. Daya
ingat
8. Pengertian
objek dan penilaian situasi
9. Menguraikan
kembali cerita
10. Menggambar
orang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar