Sabtu, 24 Desember 2016

TEORI ASESMEN : ASESMEN ANAK

ASESMEN ANAK

SEJARAH dan Perkembangan :
·         Pada tahun 1990an, Asesmen anak merupakan sebuah rangkaian tes yang dilakukan dengan prosedur baku untuk memahami perilaku anak dengan lingkungannya. Tujuan nya untuk memformulasikan strategi intervensi. (Ollendick and Hersen, 1984)
·         Pada tahun 2000an, Asesmen anak terdiri atas prosedur yang cukup kompleks, seperti :
o   Membentuk peta diagnosis kasus
o   Screening
o   Prognosis
o   Rencana perlakuan
o   Pengawasan perlakuan
o   Evaluasi perlakuan
(Mash and Hunskey, 2005)

ASESMEN PADA ANAK MELIPUTI :
1.      Asesmen Bahasa
Pengertian bahasa:
·         Suatu sistem simbol yang digunakan untuk berkomunikasi dengan orang lain.
·         Pada manusia ditandai oleh daya cipta yang tak pernah habis dan adanya sebuah sistem aturan.
Prelinguistic Communication:
1.      Babling
·         1-4 bulan: cooing, menggunakan vokal tunggal
·         4-6 bulan: memgkombinasikan konsonan-vokal
·         10 bulan: Canonical Babbling, (reduplicated/nonreduplicated) mulai menuju pada perkataan yang bermakna. Mulai menggunakan kontak mata, intonasi dan gerakan tubuh saat berceloteh.
2.      Join Attention
3.      Pointing
·         Proto-imperatives (meminta suatu hal)
·         Proto-declaratives (mengomentari suatu hal)
Penguasaan pada komponen utama bahasa
4.      Phonology dan Prosody
Phonology: Bunyi yang merupakan satuan terkecil dalam sebuah bahasa yang masih bisa menunjukkan perbedaan makna.
Prosody: Memahami dan menggunakan intonasi dengan tepat.
5.      Morpology dan syntax
Morpology: Unit terkecil dari sebuah bahasa
Syntax: merupakan peraturan dalam mengkombinasikan kata
6.      Semantic
Pemahaman akan kata
7.      Pragmatic dan Discourse
Kemampuan menggunakan bahasa secara tepat dalam berbagai situasi yang mencakup kuantitas, kualitas, relevansi dan etika.

2.      Asesmen Perilaku
Tradisi Penerapan :
1.      Empiris – Klinis :
·   Figur penting : Watson, Wolpe, dan Beck
·   Fokus diarahkan pada perkembangan kemampuan subjek dalam menganalisis sesuatu.
·   Menjadi landasan terapi kognitif.
2.      Kontekstual – Operant :
·   Figur penting : B.F. Skinner
·   Data didapat dari hasil observasi berulang pada subjek/objek.
·   Manipulasi dilakukan pada ragam konsekuensi yang bisa/mungkin diterima oleh subjek/objek
Macam Tes Berdasarkan Rentang Usia:
·         Bayley Test ( Bayley Scale of Infant Development)
·   Penemu : Nancy Bayley
·   Pertama dipublikasikan pada tahun 1969
·   Untuk Usia 1 bulan – 42 bulan
·   Berfungsi untuk Screening hambatan perkembangan
·   Perluasan asesmen pada skala Bayley
1.      Bayley I (1969) : Kognitif Motorik
2.      Bayley II (1993)
3.      Bayley III (2006) : Kognitif, Bahasa, Sosio-Motorik, Perilaku Adaptif
·         Gessel Developmental Schedule
o   Penemu : Arnold Gessel
o   Untuk Usia 4 minggu – 60 bulan
o   Identikasi resiko kerusakan neurologis dan retardasi mental.
o   Versi tes Gessel yang digunakan saat ini memiliki empat kategori perilaku :
§  Motorik
§  Bahasa
§  Daya adaptasi
§  Interaksi Sosial
·         Denver II
o   Digunakan bagi bayi usia 1 bulan hingga 6 tahun.
o   Data yang dikumpulkan merupakan perpaduan dari parental report, jawaban langsung dari anak dan hasil observasi
o   Setiap soal disusun secara kronologis berdasarkan usia dan diberikan skor P/F (pass/failed)
o   Hasil dari tes Denver tidak berupa skor dan lebih kepada normal, dipertanyakan (questionable), abnormal maupun untestable.
o   Aspek dan Perkembangan tes Denver:
§  Aspek yang diukur:
·         Motorik Halus
·         Motorik Kasar
·         Bahasa
·         Perilaku Sosial.
o   DDST > DDST-R > Denver II

3.      Asesmen Intelegensi
·         Pada usia pra-sekolah harus dilakukan dengan hati – hati untuk menghindari pemberian pada label pada anak.
·         Asesmen pada anak seharusnya dilakukan secara individual.
Macam tes berdasarkan rentang usia :
1.      Standford Binet (1986)
·         Dapat digunakan pada anak usia 2 tahung hingga orang dewasa
·         Menunjukan 3 skor IQ (IQ skala penuh, IQ verbal, dan IQ non verbal)
·         SB-5 Merupakan versi pembaruan yang dapat mengakomodir beberapa kekurangan dari versi sebelumnya, seperti :
o   Pengukuran IQ non verbal tidak mewajiban epressive language (bisa mencakup individu yang memiliki gangguan komunikasi)
o   Adanya seleksi ulang soal tes dengan mempertimbangkan faktor agama dan budaya
o   Soal dalam faktor working memory dapat sekaligus menampakan potensi ADHD.
·         Sejarah Stanford Binet Intelligence Scale
o   Binet dan Simon Tes Sederhana (1905)
o   SB Terman dan Merrill Konsep IQ (1916)
o   SB-2 Terman dan Merrill (1937)
o   SB-3 Terman dan Merrill (1960)
o   SB-3 Terman dan Merrill Standardisasi pada 2100 orang (1972)
o   SB-4 Thondike, Hagen, dan Sattler Restrukturisasi 15 subtes (1986)
o   SB-5 Roid, Lima faktor Inteligensi (Fluid, Reasoning, Knowledge, Quantitative Reasoning, Visual – Spatial Processing, Working Memory). (2003)
·         Blue Print SB-5 yang disusu bedasarkan teori Cattell – Horn – Carroll mengenai kemampuan intelektual.
Faktor CHC
Faktor SB - 5
Subtest
Fluid Intelligence (Gf)
Fluid Reasoning (FR)
Object Series / Matrices (NonVerbal)
Verbal Analogies (Verbal)
Crystallized Knowledge (Gc)
Knowledge (KN)
Picture Absurdities (NonVerbal)
Vocabularies (Verbal)
Quantitative Knowledge (Gq)
Quantitive Reasoning  (QR)
Verbal Quantitative Reasoning (Verbal)
Non-Verbal Quatitative Reasoning (NonVerbal)
Visual Processing (Gv)
Visual-Spatial Processing (VP)
Position and Direction (Verbal)
Form Board (NonVerbal)
Short-term Memory (Gsm)
Working Memory (WM)
Memory for Sentences (Verbal)
Delayed Response (NonVerbal)

·         Istilah yang dikenal di dalam SB :
o   Routing Procedure
o   Routing Test
o   Teaching Item
o   Floor
o   Ceiling

2.      WPPSI-R (1989)
·         Wechsler Preschool and Primary Scale of Intelligence
·         Pada tahun 1960an, mulai muncul kebutuhan untuk melakukan tes pada anak pra sekolah
·         Wechsler memutuskan untuk membuat alat ukur baru pada 1967 dengan nama WPPSI
·         WPPSI (Pronounced Whipsy) Untuk usia 4 tahun – 6 tahun
·         WPPSI – R (1989) Untuk usia 3,0 tahun – 7,3 tahun
·         WPPSI-III (2002) Untuk usia 2,6 – 7,3 tahun.
WPPSI-R
WPPSI-III
Information
Information
Comprehension
Comprehension
Arithmetics
Vocabulary
Vocabulary
Similiarities
Similiarities
Object Assembly
Sentences
Block Design
Object Assembly
Picture Completion
Geometric Design
Symbol Search
Block Design
Coding
Mazes
Matrix Reasoning
Picture Completion
Picture Naming
Animal Pegs
Digit Span

Word Reasoning

Picture Concept


3.      WISC-III (1991)
·         Pada tahun 1949 WISC dipublikasikan untuk pertama kalinya
·         Terdiri dari pembagian dua dasar tes verbal dan performance
·         Telah melalui 3 kali revisi ( WISC-R, WISC-III, WISC-IV)
·         Revisi dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa masukan, antara lain :
o   Sampel standardisasi hanya menampilkan individu berkulit putih
o   Ambiguitas penilaian
o   Soal yang tidak cocok untuk anak – anak (contoh: Cerutu)
o   Perubahan pada WISC

WISC
WISC – II
WISC - III
WISC – IV
Rentang usia
5 tahun – 15 tahun
6 tahun – 16 tahun
6 tahun – 16 tahun
6 tahun – 16 tahun
Kritisi dan/atau perubahan
Sampel tidak merupakan representasi masyarakat
Penggunaan kata cerutu (diganti dengan permen)
Pembagian / penemuan empat faktor dalam tes: verbal comprehension, perceptual organization, freedom for distractibility, dan processing speed
Penambahan tes tambahan sebagai pelengkapmaupun subtitusi
o   Pada WISC – IV terdapat 15 subtes (10 subtes inti dan 5 subtes tambahan)
Subtest Inti
Subtest Tambahan
Rancangan Balok (Block Desgin)
Melengkapi Gambar (Picture Completion)
Pembendaharaan kata (Vocabulary)
Pembatalan (Cancelation)
Persamaan (similiarities)
Informasi ( Information)
Pengurutan huruf – angka (Sequencing)
Aritmatika (Arithmetic)
Rentang Angka (Digit Span)
Penalaran Kata (Word Reasoning)
Penalaran Matriks (Matrix Reasoning)

Konsep Gambar (Picture Concept)

Pemahaman (Comprehension)

Pemberian Kode (Coding)

Pencarian Simbol (Symbol Search)

·         Hasil Analisi Faktor pada WISC :
o   Selain mendapatkan skor IQ, hasil penelitian menemukan kegunaan lain dari WISC pada asesmen anak. Faktor – faktor yang dapat ditemukan melalui WISC adalah :
Faktor
Didapatkan dari
Indeks Pemahanan Verbal (Verbal Comprehension)
Persamaan, Perbendaharaan kata, Informasi, [Pemahaman].
Indeks Penalaran Perseptual (Perceptual Reasoning)
Rancangan Balok, Kepingan Gambar, Penalaran Matriks, [Konsep Gambar]
Indeks Working Memory
Rentang Angka, Hitungan, [Pengurutan Huruf – Angka]
Indeks Kecepatan Pengolahan (Processing Speed)
Pemberian Kode, Pencarian Simbol

4.      CFIT 1A,1B,2A,2B
·           Merupakan tes non verbal
·           Disusun oleh Raymond B. Cattell
·           Revisi terakhir dilakukan pada tahun 1961
·           Berisi 4 subtes :
o   Series
o   Classification
o   Matrices
o   Conditions
·           Macam – macam CFIT :
o   Terdiri dari tiga versi (1,2,3)
o   Skala 1 ditujukan bagi anak usia 4 tahun – 8 tahun dan orang dewasa yang retarded
o   Skala 2 ditujukan bagi anak usia 8 tahun – 13 tahun dan orang dewasa dengan intelegensi rata – rata
o   Skala 3 ditujukan bagi siswa SMU, mahasiswa dan orang dewasa pada umumnya.
5.      Raven’s Progressive Matrices
o   Merupakan tes non verbal
o   Ditemukan oleh J.C. Raven (1938)
o   Awalnya dirancang untuk pengukuran Spearmen’s g-factor
o   Terdiri dari tiga versi (CPM,SPM,APM)
1.      Coloured Progressive Matrices (CPM)
Dirancang bagi anak berusia 5 – 11 tahun


2.      Standard Progressive Matrices (SPM)
Memiliki norma usia minimal 6 tahun, namun lebih cocok untuk dewasa.

3.      Advanced Progressive Matrices (APM)
Norma pengguna sama dengan SPM, namun memiliki batas atas yang lebih tinggi.

6.      Marianne Frostig Develompemnta Test of Visual Perception
o   Merupaka tes kemampuan visual
o   Digunakan untuk screening PAUD, TK, dan kelas 1 SD, atau alat evaluasi klinis untuk anak yang lebih besar yang mengalami kesulitan belajar.
o   Lima aspek yang diungkap :
1.      Eye – motor coordination
2.      Figure – ground
3.      Constancy of Shape
4.      Position in Shape
5.      Spatial relationship

7.      Tes Bender Gestalt
·         Tes persepsi dan tes proyeksi bagi anak usia 5 – 10 tahun, terkait dengan intelegensi, fungsi neurologis, dan penyesuaian emosi.
·         Berbentuk kartu kecil, yang berisi 9 gambar yang disajikan satu per satu dan anak diminta mencontoh pada sehelai kertas kosong.
·         Skor diberikan terhadap deviasi dan distorsi yang menonjol
·         Tersedia panduan untuk melakukan skoring yang mudah diikuti.
·         Makin tinggi deviasi dan distorsi, maka makin tinggis skor yang diperoleh.
8.      Tes Kematangan Sekolah (NST)
·         NST = Nijmeege Schoolbekwaamheids Test
·         Terdiri dari 10 subtes, yakni :
1.      Pengamatan bentuk dan daya membedakan
2.      Motorik halus
3.      Pengertian mengenai ukuran, jumlah, perbandingan
4.      Ketajaman pengamatan
5.      Pengalaman kritis
6.      Konsenstrasi
7.      Daya ingat
8.      Pengertian objek dan penilaian situasi
9.      Menguraikan kembali cerita

10.  Menggambar orang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar