Minggu, 25 Desember 2016

IBU

IBU


Tepat tanggal 22 Desember 2016 kemarin kita baru saja merayakan hari ibu. Hal ini menarik perhatian saya akan arti kata ibu dalam berbagai sudut pandang luas, langsung saja saya menggunakan mesin pencari di internet untuk mulai mencari arti ibu dalam berbagai sudut pandang luas melalui banyak kutipan menarik tentang ibu yang didapat.
"Ibu adalah seseorang yang bisa mengambil tempat siapa pun tetapi tempatnya tidak bisa tergantikan siapa pun."
"Saya percaya cinta pada pandangan pertama, karena saya jatuh cinta pada ibu saat mata pertama kali melihat."
"Ketika engkau melihat ibu, engkau melihat cinta paling murni yang pernah ada."
"Rumah adalah tempat di mana ibu berada."
"Seorang ibu bisa mengerti sesuatu yang tidak dikatakan anaknya."
"Tidak ada kata yang mampu menggambarkan kecintaan, kekuatan, kepahlawanan, dan kekayaan cinta seorang ibu."
"Ibu adalah cinta yang tak terbatas dan tak pernah pudar."
Luar biasa.

Seorang bijak berkata,
" You educate a man; you educate a man. You educate a woman; you educate a generation.”
Jika engkau mendidik seorang lelaki maka engkau mendidik seorang lelaki. Ketika kamu mendidik seorang perempuan, maka kamu mendidik satu generasi.
Kelihatan utopia, akan tetapi hal ini nyata dalam sejarah.
Presiden Amerika pertama, George Washington, menyatakan, "Ibu saya adalah orang yang paling indah. Apapun yang saya capai saat ini saya berhutang padanya. Segala kemampuan, intelektual, dan peran yang saya curahkan, semua berasal darinya."
Washington kini dikenal sebagai peletak dasar Amerika dan cikal bakal perubahan dunia, salah satu pemimpin paling bijak dalam sejarah, menolak kesempatan menjadi pemimpin seumur hidup, berperan mengubah generasi. Dan semua bermula dari ibunya.
Namun arti ibu dalam pandangan saya sendiri adalah
Dimata saya, ibu adalah segalanya. Pengorbanan terbesar dalam mengandungku selama sembilan bulan dan melahirkanku membuat dirinya mempertaruhkan seluruh nyawa. Bahkan setelah diriku lahir ke dunia, ibu dengan penuh kesabaran selalu setia merawatku sampai besar. Selama hidupnya perjuangan ibu tak kenal lelah . Kadang kita sering membuat ibu bersedih dengan perbuatan yang kita lakukan, dan sering berkata tidak sopan sehingga menyakiti hatinya. Namun, setiap lontaran kata yang menyakitkan tak pernah diingatnya sebagai dendam.
Terkadang pendidikan yang lebih tinggi dari ibu terkadang membuat kita menjadi sombong seperti kacang lupa pada kulitnya. Contohnya saja, ketika Ia hanya bertanya bagaimana menggunakan handphone atau sekedar menyalakan DVD. Perasaan malu dan kesal sering kali terlintas di benak kita. Tapi sadarkah, sikapnya yang tulus dan sabar dalam mengajarkan kita pertama kali membaca dan selalu bertanya kepadanya jika tak mengerti sejak kecil, hingga kita menjadi seorang sarjana merupakan contoh nyata rasa sayang tiada akhir kepada seorang anak.
Hari ini kusadari bahwa dirinya adalah sosok yang paling mulia. Seorang ayah mengajarkan kita bagaimana bertanggung jawab, tetapi seorang ibu yang menunjukkan bagaimana cara mencintai dengan penuh dan kasih sayang. Pintanya tak banyak, hanya hidup rukun dalam bersaudara. Terima kasih untuk setiap doa yang selalu kau panjatkan setiap malam agar kami selalu hidup dalam penyertaan-Nya.
Sahabat – sahabat ku dan para pembaca sekalian
Mari kita renungkan bersama..
Kenanglah IBU yang menyayangi kita,
untuk IBU yang selalu meneteskan air mata ketika kita pergi...
Ingatkah kita ketika IBU rela tidur tanpa selimut demi melihat kita tidur nyenyak dengan dua selimut membalut tubuh kita...
Ingatkah kita ketika jemari IBU mengusap lembut kepala kita??
dan ingatkah kita ketika air mata menetes dari mata IBU kita,
Ketika melihat kita terbaring sakit..
Sesekali jenguklah IBU kita yang selalu menantikan kepulangan kita di rumah tempat kita dilahirkan..
Kembalilah minta maaf pada IBU yang selalu rindu akan senyum kita..
Jangan biarkan kita kehilangan saat-saat yang akan kita rindukan di masa datang ketika IBU telah tiada...
Tak ada lagi yang berdiri di depan pintu menyambut kita.
Tak ada lagi senyum indah tanda bahagia.
Yang ada hanyalah kamar yang kosong tiada penghuninya..
Yang ada hanyalah baju yang tergantung di lemari kamarnya..
Tak ada lagi dan tak akan ada lagi yang meneteskan air mata mendo'akan kita di setiap hembusan nafasnya.
Kembalilah segera....
Peluklah IBU yang selalu menyayangi kita..
Ciumlah kaki IBU..
Yang selalu merindukan kita.
Dan berikanlah yang terbaik sampai di akhir hayatnya...
dan jika ibu mu sudah di surga,
Kenanglah semua cinta & kasih sayangnya... berdoalah agar dia tersenyum di surga sana...
IBU...
Maafkan aku...
Sampai kapan pun jasamu tak akan terbalas...
Wahai sobat yang berbakti berikanlah yang terbaik buat IBU mu..
Baik atau buruk, cantik atau jelek..
Ia tetap IBU kita..
Sukses buat kita semua...



Tidak ada komentar:

Posting Komentar