IBU
Tepat tanggal 22 Desember 2016 kemarin kita baru saja merayakan hari ibu. Hal ini menarik perhatian saya akan arti kata ibu dalam berbagai sudut pandang
luas, langsung saja saya menggunakan mesin pencari di internet untuk mulai mencari
arti ibu dalam berbagai sudut pandang luas melalui banyak kutipan menarik tentang ibu yang didapat.
"Ibu
adalah seseorang yang bisa mengambil tempat siapa pun tetapi tempatnya tidak
bisa tergantikan siapa pun."
"Saya
percaya cinta pada pandangan pertama, karena saya jatuh cinta pada ibu saat
mata pertama kali melihat."
"Ketika
engkau melihat ibu, engkau melihat cinta paling murni yang pernah ada."
"Rumah
adalah tempat di mana ibu berada."
"Seorang
ibu bisa mengerti sesuatu yang tidak dikatakan anaknya."
"Tidak
ada kata yang mampu menggambarkan kecintaan, kekuatan, kepahlawanan, dan
kekayaan cinta seorang ibu."
"Ibu
adalah cinta yang tak terbatas dan tak pernah pudar."
Luar
biasa.
Seorang
bijak berkata,
"
You educate a man; you educate a man. You educate a woman; you educate a
generation.”
Jika
engkau mendidik seorang lelaki maka engkau mendidik seorang lelaki. Ketika kamu
mendidik seorang perempuan, maka kamu mendidik satu generasi.
Kelihatan
utopia, akan tetapi hal ini nyata dalam sejarah.
Presiden
Amerika pertama, George Washington, menyatakan, "Ibu saya adalah orang
yang paling indah. Apapun yang saya capai saat ini saya berhutang padanya.
Segala kemampuan, intelektual, dan peran yang saya curahkan, semua berasal
darinya."
Washington
kini dikenal sebagai peletak dasar Amerika dan cikal bakal perubahan dunia,
salah satu pemimpin paling bijak dalam sejarah, menolak kesempatan menjadi
pemimpin seumur hidup, berperan mengubah generasi. Dan semua bermula dari
ibunya.
Namun
arti ibu dalam pandangan saya sendiri adalah
Dimata
saya, ibu adalah segalanya. Pengorbanan terbesar dalam mengandungku selama
sembilan bulan dan melahirkanku membuat dirinya mempertaruhkan seluruh nyawa.
Bahkan setelah diriku lahir ke dunia, ibu dengan penuh kesabaran selalu setia
merawatku sampai besar. Selama hidupnya perjuangan ibu tak kenal lelah . Kadang
kita sering membuat ibu bersedih dengan perbuatan yang kita lakukan, dan sering
berkata tidak sopan sehingga menyakiti hatinya. Namun, setiap lontaran kata
yang menyakitkan tak pernah diingatnya sebagai dendam.
Terkadang
pendidikan yang lebih tinggi dari ibu terkadang membuat kita menjadi sombong
seperti kacang lupa pada kulitnya. Contohnya saja, ketika Ia hanya bertanya
bagaimana menggunakan handphone atau
sekedar menyalakan DVD. Perasaan malu dan kesal sering kali terlintas di benak
kita. Tapi sadarkah, sikapnya yang tulus dan sabar dalam mengajarkan kita
pertama kali membaca dan selalu bertanya kepadanya jika tak mengerti sejak kecil,
hingga kita menjadi seorang sarjana merupakan contoh nyata rasa sayang tiada
akhir kepada seorang anak.
Hari
ini kusadari bahwa dirinya adalah sosok yang paling mulia. Seorang ayah
mengajarkan kita bagaimana bertanggung jawab, tetapi seorang ibu yang menunjukkan
bagaimana cara mencintai dengan penuh dan kasih sayang. Pintanya tak banyak,
hanya hidup rukun dalam bersaudara. Terima kasih untuk setiap doa yang selalu
kau panjatkan setiap malam agar kami selalu hidup dalam penyertaan-Nya.
Sahabat
– sahabat ku dan para pembaca sekalian
Mari
kita renungkan bersama..
Kenanglah
IBU yang menyayangi kita,
untuk
IBU yang selalu meneteskan air mata ketika kita pergi...
Ingatkah
kita ketika IBU rela tidur tanpa selimut demi melihat kita tidur nyenyak dengan
dua selimut membalut tubuh kita...
Ingatkah
kita ketika jemari IBU mengusap lembut kepala kita??
dan
ingatkah kita ketika air mata menetes dari mata IBU kita,
Ketika
melihat kita terbaring sakit..
Sesekali
jenguklah IBU kita yang selalu menantikan kepulangan kita di rumah tempat kita
dilahirkan..
Kembalilah
minta maaf pada IBU yang selalu rindu akan senyum kita..
Jangan
biarkan kita kehilangan saat-saat yang akan kita rindukan di masa datang ketika
IBU telah tiada...
Tak
ada lagi yang berdiri di depan pintu menyambut kita.
Tak
ada lagi senyum indah tanda bahagia.
Yang
ada hanyalah kamar yang kosong tiada penghuninya..
Yang
ada hanyalah baju yang tergantung di lemari kamarnya..
Tak
ada lagi dan tak akan ada lagi yang meneteskan air mata mendo'akan kita di
setiap hembusan nafasnya.
Kembalilah
segera....
Peluklah
IBU yang selalu menyayangi kita..
Ciumlah
kaki IBU..
Yang
selalu merindukan kita.
Dan
berikanlah yang terbaik sampai di akhir hayatnya...
dan
jika ibu mu sudah di surga,
Kenanglah
semua cinta & kasih sayangnya... berdoalah agar dia tersenyum di surga
sana...
IBU...
Maafkan
aku...
Sampai
kapan pun jasamu tak akan terbalas...
Wahai
sobat yang berbakti berikanlah yang terbaik buat IBU mu..
Baik
atau buruk, cantik atau jelek..
Ia
tetap IBU kita..
Sukses
buat kita semua...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar