Minggu, 25 Desember 2016

Teori Asesmen : Asesmen Kepribadian

KEPRIBADIAN




Aspek Dasar Kepribadian
1.      Konsisten : Terdapat pola tindakan yang diulang – ulang
2.      Berbeda : Antara individu memiliki perilaku yang berbeda

Struktur Kepribadian (Sigmund Freud) :


1.      Id
Id adalah satu-satunya komponen kepribadian yang hadir sejak lahir. Aspek kepribadian sepenuhnya sadar dan termasuk dari perilaku naluriah dan primitif. Menurut Freud, id adalah sumber segala energi psikis, sehingga komponen utama kepribadian.
Id didorong oleh prinsip kesenangan, yang berusaha untuk kepuasan segera dari semua keinginan, keinginan, dan kebutuhan. Jika kebutuhan ini tidak puas langsung, hasilnya adalah kecemasan negara atau ketegangan.
Sebagai contoh, peningkatan rasa lapar atau haus harus menghasilkan upaya segera untuk makan atau minum. id ini sangat penting awal dalam hidup, karena itu memastikan bahwa kebutuhan bayi terpenuhi. Jika bayi lapar atau tidak nyaman, ia akan menangis sampai tuntutan id terpenuhi.

2.      Ego
Ego adalah komponen kepribadian yang bertanggung jawab untuk menangani dengan realitas. Menurut Freud, ego berkembang dari id dan memastikan bahwa dorongan dari id dapat dinyatakan dalam cara yang dapat diterima di dunia nyata. Fungsi ego baik di pikiran sadar, prasadar, dan tidak sadar.
Ego bekerja berdasarkan prinsip realitas, yang berusaha untuk memuaskan keinginan id dengan cara-cara yang realistis dan sosial yang sesuai. Prinsip realitas beratnya biaya dan manfaat dari suatu tindakan sebelum memutuskan untuk bertindak atas atau meninggalkan impuls. Dalam banyak kasus, impuls id itu dapat dipenuhi melalui proses menunda kepuasan – ego pada akhirnya akan memungkinkan perilaku, tetapi hanya dalam waktu yang tepat dan tempat.

3.      Superego

Komponen terakhir untuk mengembangkan kepribadian adalah superego. superego adalah aspek kepribadian yang menampung semua standar internalisasi moral dan cita-cita yang kita peroleh dari kedua orang tua dan masyarakat – kami rasa benar dan salah. Superego memberikan pedoman untuk membuat penilaian.

Menurut Freud, kunci kepribadian yang sehat adalah keseimbangan antara id, ego, dan superego.



Defense Mechanism
·         Membantu ego untuk mengurangi kecemasan yang muncul dari konflik yang disebabkan benturan id, ego, superego, dan kenyataan.
·         Muncul tanpa disadari
·         Mendistorsi kenyataan
·         Detail hirearki mekanisme secara adaptif dijabarkan secara lebih detail oleh pengikutnya yaitu G. Vaillant.
·         Psychotic, Delusional Projection, Denial, Distortion
·         Neurotic, Intellectualization, Repression, Displacement, Reaction – formation, Dissociation
·         Mature, Altruisme, Humor, Surpression, Anticipation, Sublimation
·         Immature, Projection, Schizoid Fantasy, Hyphochondriasis, Passive – Aggressive, Acting out.

Teori Tipe Kepribadian
·         Hippocrates (460 – 377 SM); Sanguin, Koleris, Melankolis, Phlegmatis. (Namun dijabarkan lebih lanjut oleh Eysenck (1985) dalam klasifikasi kepribadian.

·         Friedman and Roseman (1974); Tipe A dan Tipe B

Teori Fenomenologis Kepribadian
·         Carl Rogers (1902 – 1987)
Mempopulerkan Q – Technique (Stephenson)
Self – sort dan Ideal-sort

Teori Belajar Sosial
·         Rotter (1966), Internal – External Scale Locus of Control
·         Albert Bandura, Keyakinan diri
Asesmen Kepribadian
·         Bertujuan untuk mengungkap struktur dan pola kepribadian dari seseorang, yang meliputi karakteristik dalam bepikir, merasa dan berperilaku.
·         Dibagi dalam dua tipe : Objektif dan Projektif

Kategori Asesmen Kepribadian
·         Objektif; Terstandarisasi, jelas, memiliki item soal / pertanyaan yang spesifik dan memiliki pilihan respon yang terbatas.
·         Projektif; Memiliki stimulus yang netral dan terkadang ambigu, dengan kebebasan untuk memberikan respon secara terbuka.
Sejarah Awal
Perang Dunia 1
·         Kebutuhan untuk melakukan rekrutmen tentara secara cepat, memunculkan alat tes Army Alpha (Verbal) & Army Beta (Non verbal) dengan kecenderungan pada pengukuran kemampuan intelegensi. (disusun oleh APA dan Terman)
·         Munculnya tes kepribadian pertama yang diterapkan secara masif, yaitu Personal Data Sheet. Fungsi untuk mengetahui kemungkinan gangguan emosional pada seseorang. (disusun oleh Robert S. Woodworth dari Columbia University)
·         Cross-Out Test (Pressey & Pressey) yang dikenal lebih lanjut dengan X – O test. Terdiri dari pernyataan yang menyenangkan dan tidak menyenangkan.
·         Cara penyajian Personal Data Sheet dan X – O test mewarnai beberapa alat test yang berkembang saat ini. (contoh: MMPI)
Pertimbangan Teoritik dalam Penyusunan
1.      Teori
·         Million Clinical Multiaxional Inventory; Teori Theodore Million mengenai gangguan kepribadian.
·         Horney – Coolidge Type Indicator; Teori Karen Horney mengenai tiga gaya dasar dari kepribadian yaitu Moving Towards People, Moving Against People, Moving Away From People.
2.      Data Empirik
·         Sixteen Personality Factor / 16 PF; Hasil penelitian Raymond Cattell (1940an) untuk menyusun pengelompokan kepribadian manusia dengan meneliti pemaknaan pada beberapa kata sifat.
·         Five Factor Model; Hasil Penelitian Tupes & Cristal (1961)
3.      Diagnosis
·         Beck Depression Inventory
·         Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI)
·         Million Clinicsl Multiaxional Inventory
·         Myers – Briggs Type Indicator (MBTI)
·         Penyusunan alat tes menggunakan rujukan sistem diagnosis yang telah disusun sebelumnya, yaitu :
1.      DSM IV – TR (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, text revision) yang disusun oleh American Psychiatric Association.
2.      ICD – 10 (International Statistical Classification of Diseases and Related Health Problems) yang disusun oleh WHO.

Ciri Khas Inventory Test
·         Paper and Pencil Test
·         Self – report questionnaire
·         Bertujuan untuk menentukan karakteristik kepribadian, minat, penyesuaian, motivasi, kebutuhan (need), sikap, nilai
·         Diawali dengan personal Interview dan kemudian berkembang menjadi personal information questionnaire
·         Satu tes mengukur satu atau beberapa aspek.
Kelemahan Inventory Test
·         Itemnya ambigu dan perintah kadang kurang jelas
·         Adanya kesulitan semantic, sehingga bias menimbulkan penafsiran berbeda.
·         Acquescence, yaitu adanya item – item yang mengarah pada jawaban tertentu.
·         Bisa memunculkan keinginan testee untuk menunjukan kesan tertentu pada tester.
·         Testee tidak kooperatif
·         Untuk mengurangi kelemahan – kelemahan tersebut, tester perlu memahami tes dengan baik.
The Projective Hyphothesis
·         Frank (1939,1948) : Kategori tes kepribadian yang memiliki stimulus tidak terstruktur
·         Stimuli ambigu dan makna nya samar (vague)
·         Lindzey (1959) : Mengelompokkan tes proyeksi dalam 5 kategori
1.      Asosiasi terhadap bercak tinta atau kata
2.      Konstruksi dalam cerita atau peristiwa
3.      Melengkapi kalimat atau cerita
4.      Mengatur gambar
5.      Ekspresi melalui gambar atau permainan.


Glosarium
·         Hyphochondriasis : mengalihkan ketidakpuasan, celaan, kejengkelan terhadap orang lain, pada diri sendiri. Contoh : Keluhan fisik
·         Passive – Aggressive Behavior : Agresi pada orang lain yang diekspresikan secara tidak langsung dan tidak langsung dan tidak efektif melalui pasivitas. Contoh : Diarahkan pada diri sendiri.
·         Actiong Out : Ekspresi langsung keinginan (impuls nirsadar) dengan tujuan menghindari kesadaran terhadap perasaan yang menyertai keinginan.
·         Intellectualization : Memikirkan keinginan secara formal tanpa menyertakan perasaan, tapi tidak melakukan tindakan nyata.
·         Repression : Hilangnya memori / terjadinya kelupaan yang tidak dapat dijelaskan. Contoh : Lupa janji betemu dokter gigi.
·         Delusional Projection : Delusi yang nyata mengenai realitas eksternal. Contoh : Bayangan menyeramkan seolah dirinya dikejar – kejar (Persecutory nature).
·         Denial : Penyangkalan realitas eksternal. Contoh : Menyangkal bahwa dirinya mengidap penyakit yang parah.
·         Distortion : Mengubah realitas eksternal agar sesuai dengan diri. Contoh : Delusi seolah keinginannya terkabul (wish-fulfilling delusion)
·         Projection : Mengalihkan perasaan yang tidak dikehendaki pada orang lain. Contoh : “ Yang marah itu kamu, bukan saya .“
·         Schizoid Fantasy : Menggunakan fantasi dan berkhayal / melamun (inner retreat) untuk menyelesaikan konflik dan mendapatkan pemuasan kebutuhan.
·         Displacement : pengarahan perasaan terhadap sesuatu atauseseorang selain objek rill. Contoh : Menendang kucing saat sedang kesal dengan bos.
·         Reaction Formation : Secara tidak sadar mengubah impuls menjadi impuls yang berlawanan. Contoh : Sikap peduli berlebihan pada rekan kerja yang dibenci.
·         Dissociation : Modifikasi drastis, namun temporer terhadap diri sendiri, untuk menghindari rasa sakit emosional . Contoh : Sikap masa bodoh temporer.
·         Altruism : Pemberian jasa pada orang lain tanpa mengharap imbalan namun bersifat konstruktif untuk membawa kepuasan bagi orang yang melakukan.
·         Humor : Pengakuan terhadap ide – ide secara jenaka tanpa ada ketidaknyamanan dan dampak negatif bagi orang lain.
·         Surpression : Keputusan sadar maupun di ambang sadar untuk menunda fokus ke suatu konflik.
·         Anticipation : Perencanaan untuk menghadapi ketidak nyamanan yang akan hadir. Contoh: Antisipasi terhadap kekalahan saat menghadapi tim yang lebih kuat.

·         Sublimation : Pengekspresian keinginan instingtif secara tidak langsung, tanpa dampak negatif. Contoh : Mengalihkan impuls agresi ke kegemaran berolahraga. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar